Pak Amir: "Implementasi GENTING Bisa Banyak Kegiatan, Tetapi Sasarannya Sama: KRS...!"

Oleh: Sabrur Rohim, SAg, MSI (PKB Kap Girisubo)

SEMIN | Hari Selasa, 4/2, telah dilansungkan kegiatan rutin Arisan dan Koordinasi Paguyuban Koordinator PKB Kabupaten Gunungkidul, berlokasi di RM Sambal Lurah, Lumbung Mataraman, Bendung, Semin Gunungkidul. Alasan lokasi pelaksanaannya di Semin, karena yang "ngunduh" adalah Dra Lilih Eryani, Koordinator PKB Kapanewon Semin. 

Yang hadir di acara tsb adalah semua koordinator PKB dari 18 kapanewon. Kata Drs Edy Pranoto dan Drs Jumadal, lokasi pertemuan kali ini lumayan jauh. Ya tentu saja, karena rumah mereka sangat jauh, di Yogyakarta. Meski demikian, demi tugas dan silaturahmi, mereka tetap bersemangat, demikian juga dengan para koordinator penyuluh yang lainnya. 

Selain itu, dari pihak dinas, hadir Muh Amirudin, SSos, Kabid KB dan Dalduk DPMKPPKB Gunungkidul, bersama salah satu staf, Angger. Amir, demian sapaan akrabnya, hadir mewakili Kepala DPMPPKB Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi, yang berhalangan hadir seperti biasanya dikarenakan ada acara kegiatan edukasi gizi bersama Indofood di Kapanewon Semanu. 


Implementasi 

Acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh pembawa acara, Dra Lilih Eryani. Selanjutnya sambutan oleh ketua paguyuban, Hudoyo, SSos. Pertama-tama Hudoyo mengucapkan terimakasih kepada segenap koordinator yang sudah berkenan hadir. Kemudian, Hudoyo menegaskan di awal tahun ini sebenarnya kita masih meraba-raba soal konsep dan format kegiatan di tahun 2025. "Misalnya soal GENTING, kita para koordinator masih belum jelas bagaimana nanti implementasinya di lapangan. Selain itu, juga soal data sasaran GENTING yang akan dipakai, apakah menggunakan data SIGA, ataukah ada data sendiri yang disiapkan dinas, atau bagaimana? Kami mohon pencerahannya, Pak Amir," kata Hudoyo. 

Selain itu, lanjut Pak Hud (sapaan akrabnya), "Kita juga kesulitan untuk meminta peran serta lintas sektor dalam program GENTING ini, mengingat membujuk atau merayu seseorang untuk menjadi ortu asuh juga bukan perkara yang mudah, kecuali jika orang tsb telah mendapatkan pemahaman terlebih dulu. Maka dari itu, kami meminta kepada pihak dinas untuk mengawali kegiatan pelibatan orangtua asuh ini, baru nanti dari kapanewon mengikutinya." 


Sasarannya Adalah KRS

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Moh Amirudin, Kabid KB Dalduk. Pertama, disampaikan oleh Pak Amir (sapaan akrabnya), bahwa kegiatan di tahun 2025 dibayang-bayangi oleh "pemangkasan anggaran", hanya saja khusus untuk BOKB insya Allah aman sesuai dengan jenis kegiatan dan angka-angka yang sudah diberikan kepada para penyuluh KB. Untuk yang terkait dengan GENTING, lanjut Pak Amir, "sampai hari ini kami belum mendapatkan juknisnya."

Hanya saja, lanjut Pak Amir, kegiatan GENTING ini sesungguhnya tidak terpaku kepada satu jenis kegiatan, karena yang namanya orang membantu, menjadi orangtua asuh itu kan tergantung apa yang dia punya, tidak bisa kita atur-atur. "Yang penting sasaran GENTING itu jelas, yakni keluarga risiko stunting (KRS)," tegas Pak Amir. 

Pak Amir mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Kapanewon Gedangsari terkait rencana perusahaan/pabrik setempat yang akan membantu dalam bentuk 40 ekor ayam petelor, lengkap dengan pakannya, diberikan kepada 20 sasaran KRS. "Itu masa afkirnya 3 tahun," sambung Totok Hendrastara yang disambut tawa hadirin. 

Yang terjadi di Gedangsari ini merupakan satu bentuk pelaksanaan GENTING, terlepas apakah sesuai juknis atau belum. "Yang jelas, itu merupakan bentuk bantuan/kepedulian dalam rangka pencegahan stunting," tegas Pak Amir.

Selanjutnya, terkait dengan keberadaan TPPS dan TPK, kegiatannya di lapangan seperti yang kemarin-kemarin saja (sebelum tahun 2025), karena penganggarannya sudah ada (untuk tahun 2025). "Yang penting," kata Pak Amir, "landasannya adalah data-data yang jelas di lapangan, karena toh parameternya sama. Yang beda hanya di nomenklatur kegiatannya, kalau kemarin percepatan dan penurunan stunting, jika sekarang GENTING."[] 

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine