YOGYAKARTA | Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr H Wihaji, SAg, MPd, melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke kantor BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (3/01). Kunjungan ini menjadi ajang perkenalan pertama Menteri Wihaji kepada jajaran organ resmi di bawah Perwakilan BKKBN DIY, setelah dirinya dilantik beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya, pada Kamis (2/1), Wihaji sudah melakukan kunjungan kerja ke Karangasem, Paliyan, Gunungkidul untuk mengenalkan program GENTING (gerakan orangtua asuh cegah stunting).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk staf Perwkilan BKKBN, penyuluh KB, anggota Forum Generasi Berencana (Genre) dari 5 kabupaten/kota. Meski digelar sederhana, suasana acara tetap meriah dan penuh keakraban. Acara diawali pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB, serta pemotongan tumpeng oleh Kaper BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah, SH, MPH, yang kemudian diserahkan kepada Menteri Wihaji.
Kehormatan
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah, memberikan sambutan hangat untuk menyambut kedatangan Menteri Wihaji. Dalam sambutannya, Iqbal menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi kehormatan besar bagi Perwakilan BKKBN DIY.
“DIY adalah daerah pertama yang dikunjungi oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di tahun 2025. Hal ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kontribusi dalam melaksanakan program-program strategis kependudukan dan pembangunan keluarga,” ujar Iqbal.
Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan bahwa Pewakilan BKKBN DIY siap mendukung penuh visi dan arahan strategis yang dibawa oleh Menteri Wihaji. “Kami percaya dengan bimbingan Bapak Menteri, kami dapat menyelaraskan upaya-upaya di lapangan dengan kebijakan nasional. Fokus kami adalah memastikan bahwa seluruh program dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kependudukan dan pembangunan keluarga,” tambahnya.
Iqbal juga menyoroti prestasi dan progres yang sudah diraih pada tahun 2024, dan berharap di tahun 2025 bisa ditingkatkan lagi, tentu dengan dukungan jajaran Perwakilan BKKBN DIY, lintas sektor terkait, serta segenap penyuluh KB di 5 kabupaten/kota.
Jogja yang Selalu Berkesan
Sementara itu, mengawali sambutan dan materi pembinaan, Wihaji menegaskan bahwa tanggung jawab Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang kini telah naik status menjadi kementerian sangat besar. "Kita bertanggung jawab terhadap masa depan keluarga Indonesia. Bukan hanya soal asupan gizi atau kesehatan ibu hamil, tetapi juga bagaimana menyiapkan generasi muda yang siap menikah dan mampu melahirkan keturunan yang sehat. Ini adalah kebutuhan vital bangsa kita," ujar Wihaji.
Setelah itu, siangnya, Wihaji bersama Bupati Gunungkidul, H Sunaryanta mengunjungi keluarga tidak mampu, KRS, di Kelurahan Karangasem, Paliyan. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung dan memantau kondisi keluarga yang memerlukan intervensi dari berbagai program pembangunan keluarga. “Berada di Jogja selalu berkesan, apalagi dulu saya sering ke sini untuk berburu buku saat kuliah,” kenang Wihaji dengan hangat.
Program Prioritas dan Arahan Presiden
Wihaji mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pengembangan program kependudukan, itulah kenapa kemudian dibentuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. “Presiden ingin program-program kependudukan dan pembangunan keluarga lebih tajam dan terarah. Kita akan mengoptimalkan fondasi yang sudah ada untuk menjadikannya lebih kuat dan efektif,” jelas Wihaji.
Ia juga mengajak para pegawai BKKBN untuk bekerja lebih optimal dalam mendukung visi besar ini. “Dasar-dasarnya sudah bagus, tinggal bagaimana kita meningkatkan dan memperkuatnya. Pembangunan keluarga harus menjadi fokus utama,” tambahnya.
Dukungan untuk Program Makan Siang Gratis
Salah satu program unggulan yang dipaparkan oleh Wihaji adalah dukungan terhadap Program Makan Siang Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo. “Kami sedang mempersiapkan kesepakatan dengan Badan Gizi Nasional untuk bekerja sama menyediakan makan siang gratis. Tim pendamping keluarga kami yang berjumlah 600.000 orang akan berperan dalam mendukung pelaksanaan program ini di lapangan,” ujarnya.
Wihaji menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk mengurangi stunting dan memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi BKKBN DIY untuk memulai tahun 2025 dengan semangat baru. Arahan Menteri Wihaji memberikan panduan strategis bagi seluruh jajaran untuk bekerja lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Dengan sinergi yang solid antara pusat dan daerah, program-program kementerian diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan, khususnya dalam isu-isu kependudukan, kesehatan keluarga, dan pembangunan generasi yang lebih baik.(*)
0 Comments