BKKBN Wisuda 370 Siswa-Siswi Sekolah Lansia Standar I, II, dan III dari 8 SL BKL Se-DIY

Oleh: Drs Edy Pranoto (Direktur BPKB Playen, Gk)

YOGYAKARTA | Bertempat di Auditorium LPP Agro Nusantara, Yogyakarta, Jalan Urip Sumoharjo nomor 100, Kitren, Gondokusuman, Yogyakarta, pada hari Rabu, 9/10, mulai pukul 09.00 WIB, berlangsung wisuda siswa-siswi Sekolah Lansia (SL) BKL standar I, II, dan III se-wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada kesempatan ini, prosesi wisuda diikuti oleh tidak kurang dari 370 siswa-siswi, yang terdiri atas 120 siswa standar III, 100 siswa standar II, dan 150 siswa standar I.

Dalam laporan kegiatan, Kaper BKKBN DIY, Muhamad Iqbal Apriansyah, SH, MPH, menyampaikan bahwa jumlah penduduk usia lanjut di DIY telah mencapai 16% dari total penduduk 3,7 juta jiwa, dengan angka harapan hidup bagi pria mencapai 75 tahun dan wanita 78 tahun. Kegiatan yang mewadahi aktivitas lansia di masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya lansia yang tangguh. Berkenaan dengan hal tersebut, BKKBN bersama PKK dan IRL telah membentuk Sekolah Lansia yang terdiri atas delapan kelompok. Sekolah Lansia di dalam kelompok kegiatan BKL ini bertujuan untuk mewujudkan lansia yang bahagia. Kegiatan Sekolah Lansia yang berlangsung dari Februari hingga September 2024 ini diakhiri dengan prosesi wisuda sebagai bentuk apresiasi.

Sebelum prosesi wisuda dimulai, acara diawali dengan penampilan yel-yel dari setiap Sekolah Lansia. Penampilan pertama dibuka oleh SL BKL Sribit Sendangtirto, Berbah, diikuti oleh SL BKL Sabda Ayu Donoharjo, Ngaglik; SL BKL Sumber Waras, Ngunut, Playen; SL BKL Istiqomah, Caturharjo, Pandak; SL BKL Mawar, Sinduharjo, Ngaglik; SL BKL Mekar Indah, Kedungsari, Pengasih; SL BKL Delima 123, Purbayan, Kotagede; dan SL BKL Mugi Waras, Sumbersari, Moyudan.

Pada acara wisuda ini, dipilih tiga peserta terbaik dari setiap Sekolah Lansia berdasarkan kategori putra terbaik, putri terbaik, dan usia tertua. Samir atau medali wisuda diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia, yang diwakili oleh Sestama Drs Tavip Agus Saryanto, MSi. Pemindahan tali kucir toga dilakukan oleh Pembina Indonesia Ramah Lansia, yaitu Dr Susiana Nugraha, MM. Adapun penyerahan sertifikat kelulusan kepada peserta dilakukan oleh Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Provinsi DIY, Kristiana Swaswati, MSi, selaku wakil dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Sementara itu, pemberian cendera mata sebagai tanda tali asih disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY.

Dalam sesi penyampaian pesan dan kesan, Ibu Mardinah dari SL BKL Sumber Waras, Ngunut, Playen, mewakili siswa strata I, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui BKKBN atas perhatian dan pendidikan yang diberikan kepada kaum lansia. Ia mengungkapkan bahwa para peserta merasa senang dan termotivasi untuk tetap semangat menjalani masa tua dengan aktivitas positif dan produktif. Ia juga berharap agar kegiatan di Sekolah Lansia standar I dapat berlanjut ke standar II dan III. Pesan dan kesan dari standar II disampaikan oleh perwakilan dari SL BKL Istiqomah, Caturharjo, Pandak, sedangkan standar III diwakili oleh wisudawan terbaik dari SL BKL Mugi Waras, Sumbersari, Moyudan.

Direktur Indonesia Ramah Lansia, Dr Susiana Nugraha, MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lansia yang berkualitas harus dicirikan dengan kondisi sehat, bahagia, aktif, dan produktif menuju khusnul khotimah. Ia menekankan bahwa ilmu pengetahuan penting untuk mencapai cita-cita tersebut. Hingga tahun 2024, sebanyak 105 Sekolah Lansia telah terbentuk di seluruh Indonesia. Beliau berharap para wisudawan dapat menjadi lansia yang bahagia dan tangguh serta berperan sebagai duta lansia yang mampu menginspirasi.

Sementara itu, Kristiana Saraswati, MSi, mewakili Ketua Tim Penggerak PKK DIY, menyampaikan salam sehat, salam tangguh, dan salam mandiri dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Ia mengajak para lansia untuk tetap menjaga senyum kebahagiaan dan semangat muda, agar dapat menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda.

Sestama BKKBN, Drs Tavip Agus Rayanto, MSi, selaku wakil dari Plt Kepala Perwakilan BKKBN Republik Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan agar ilmu yang diperoleh di Sekolah Lansia dapat dibagikan kepada lansia lain yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan tersebut. Beliau berharap agar peserta yang lulus dari strata I dapat melanjutkan ke strata II dan III, dengan harapan mereka menjadi lansia tangguh yang bukan hanya tidak menjadi beban keluarga, tetapi juga berkontribusi dalam mempersiapkan DIY meraih bonus demografi tahap kedua. Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan kependudukan, yang berfokus pada lansia tangguh, harus menjadi bagian integral dari pembangunan kebudayaan dan dapat didukung dengan dana keistimewaan DIY. 

“Sekolah lansia yang mengusung konsep andragogi, di mana peserta didik dilibatkan dalam proses pembelajaran efektif dan efisien dengan prinsip partisipasi, keswadayaan dan kesinambungan hendaknya dapat menjadikan lulusan sebagai insan lansia yang SMART (Sehat, Aktif, Mandiri dan Bermartabat) sehingga dapat menjadi daya ungkit dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga," kata Tavip.

Beliau juga berharap agar Indeks Pembangunan Kebahagiaan Indonesia (i-Bangga), yang mencakup aspek ketenteraman, kebahagiaan, dan kemandirian, semakin ditingkatkan, dengan fokus pada kualitas hidup masyarakat dan mempertahankan angka Total Fertility Rate (TFR) di bawah 2,1%.

Untuk menambah wawasan para siswa, acara ini juga menghadirkan kuliah umum dan sesi motivasi dengan tema, “Menjadi Lansia Berdaya dan Selalu Bahagia”, yang dibawakan oleh Veny Hidayat, MPi, Psikolog.

Kegiatan wisuda siswa-siswi Sekolah Lansia BKL diakhiri dengan pemberian hadiah bagi pemenang lomba yel-yel dalam kategori paling kompak dan paling kreatif. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara siswa-siswi, pewisuda, dan tamu undangan, termasuk panewu, lurah, dan PKB dari masing-masing kabupaten atau kota. Foto bersama ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian acara wisuda siswa-siswi Sekolah Lansia periode 2024.[]

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine