Dengan "Seni Ceting Jambi", Giritirto Meraih Predikat Berkinerja Baik dalam Penurunan Stunting

Oleh: Nur Istiqomah (PKB Kap Purwosari)

PURWOSARI | Untuk kesekian kalinya, Kalurahan Giritirto, Purwosari meraih capaian yang signifikan dalam pembangunan masyarakatnya, dalam hal ini khususnya terkait dengan penurunan stunting. Giritirto dinobatkan sebagai kalurahan berkinerja baik dalan penurunan stunting tahun 2024. 

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada Sabtu, 28/8, dan diterima langsung oleh Lurah Giritirto, Haryono, SH.

Perjalanan meraih status desa berkinerja baik dalam penurunan stunting cukup panjang, penuh perjuangan, dan tak lepas dari peran aktif seluruh perangkat kalurahan, kader KB, kader kesehatan, kader posyandu, KPM, masyarakat, dan para pemangku kepentingan.

Prestasi ini berawal dari Lomba Desa tingkat Kecamatan dan Kabupaten, berlanjut ke tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta pada 30 Mei 2024 dengan tema, Wujudkan Masyarakat Sejahtera melalui Belanja Kalurahan yang Berkualitas. Penilaian meliputi semua aspek pembangunan di wilayah kalurahan serta administrasi sebagai pendukung dan bukti kegiatan.

Selanjutnya, Kalurahan Giritirto mewakili DIY dengan SK Gubernur DIY nomor 321/Kep/2024 tentang Penetapan Kalurahan Berkinerja Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024. Sebagai tindak lanjut penetapan Surat Keputusan tersebut, dilakukan verifikasi dokumen dan wawancara virtual pada penelitian desa berkinerja baik pada Kamis, 22/8, oleh tim dari Kemendes PDTT Indonesia melalui Zoom meeting di pendopo Balai Kalurahan Giritirto Kapanewon Purwosari.

Dalam kesempatan tersebut, Lurah Giritirto, Haryono, memaparkan kegiatan beserta dukungan pendanaan baik dari ABKal, swadaya, maupun dana lain yang telah dilakukan sesuai hasil musren di tingkat desa di semua sektor, termasuk inovasi dalam penanganan stunting (Seni Ceting Jambi), sedari dini cegah stunting dengan jambu biji. Ini merupakan inovasi kolaborasi pemerintah kalurahan dengan puskesmas. Kenapa memilih jambu biji? Menurut Kepala UPT Puskesmas Purwosari, dr Amik Isnawati, inovasi penanganan stunting paling murah adalah konsumsi jambu biji yang baik untuk ibu hamil, ibu bersalin, remaja putri, dan balita. Selain itu, jambu biji bisa tumbuh subur di wilayah Purwosari yang kering dan berbatu serta sangat cocok dibudidayakan di Giritirto.

Verifikasi lapangan nominasi Kalurahan berkinerja baik dalam konvergensi penurunan stunting Tingkat Regional Barat (Jawa dan Sumatra) dilaksanakan pada 28 September 2024 oleh tim penilai dari Kemendes PDTT dengan melihat langsung di lapangan. 

Acara dimulai secara seremonial dan diselenggarakan di Pendopo Kalurahan dengan sambutan Kepala DPMPKP2KB Gunungkidul, Drs Sujarwo, MSi. Beliau mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan langsung ke lapangan. Sujarwo merasa bahagia dan senang mewakili masyarakat Giritirto. Dalam paparannya, Sujarwo menyampaikan dasar hukum secara garis besar Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi antar pemangku kepentingan, serta Peraturan dan Perban BKKBN No 12 Tahun 2021 tentang RAN (Rencana Aksi Nasional) Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021–2024. Ada 11 item kebijakan dalam upaya percepatan penurunan stunting yang tertuang dalam Perbub dan SK, yang menitikberatkan pada penetapan kalurahan sebagai lokasi fokus prioritas penanggulangan stunting tahun 2025. Selanjutnya, beliau berharap kunjungan verifikasi ini tidak hanya sekadar mencari juara, tetapi juga menghasilkan dampak dari kegiatan ini dan tim juri dapat mempertimbangkan serta memberikan apresiasi untuk hasil terbaik.

Dalam acara kesan dan pesan, Lilis Yuliana, SP, MSi, perwakilan tim verifikasi Kemendes PDTT, menyampaikan, "Pak Lurah, jangan berbangga hati karena keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat, lintas sektor, stakeholder, dan seluruh komponen kalurahan." Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan kekagumannya karena selama ini berpendapat bahwa Gunungkidul terisolir, terpencil, dan gersang. Namun, setelah melihat langsung, ternyata air bersih cukup melimpah. Pesannya untuk masyarakat, khususnya generasi muda, adalah agar mereka bangga menjadi bagian dari Gunungkidul yang memiliki banyak potensi dan sumber daya manusia yang patut dibanggakan. Selain itu, kelestarian lingkungan sangat penting untuk dipertahankan.

Desa yang telah meraih predikat terbaik diharapkan mampu mempertahankan prestasinya dan membagikan ilmunya serta praktik baiknya kepada desa lain.

Muslichach, SSos, MSi, dari Direktorat Bina Balita dan Anak BKKBN Pusat, dalam kunjungan ini merasa bangga dan senang melihat banyak kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat di Kampung KB. Ada implementasi nyata dari program Bangga Kencana, terutama pada poktan UPPKA yang mengadakan arisan kambing, budidaya lele, dan lain-lain untuk anggotanya.

Selanjutnya, acara pelepasan tim diakhiri dengan ucapan terima kasih atas kunjungannya dan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan verifikasi ada hal yang kurang berkenan, serta selamat jalan sampai Jakarta dalam keadaan sehat.[]

0 Viewers

Post a Comment

0 Comments

The Magazine