GIRISUBO | Lomba Menu DASHAT antar kampung KB dalam rangka mengatasi masalah stunting baru-baru ini telah sukses diselenggarakan di Kapanewon Girisubo, tepatnya berlokasi di halaman BPKB Girisubo. Lomba tsb diadakan pada pagi hingga siang hari Jumat (27/10). Acara ini melibatkan partisipasi aktif dari 8 kampung KB d wilayah Kapanewon Girisubi. Ini adalah ekspresi komitmen serius wilayah ini dalam menghadapi permasalahan stunting yang sedang dihadapi, di mana berdasarkan data, masih ada 14,26 kasus stunting di Girisubo.
Sebelum lomba dimulai, rangkaian acara dimulai dengan seremoni pra-lomba yang memancarkan semangat dan komitmen tinggi dalam mengatasi stunting di Kapanewon Girisubo. Hadir dalam acara tsb, Ketua TP PKK Girisubo yang juga sebagai juri, Kepala UPT Puskesmas Girisubo, Direktur KKB Assalam Teken Tileng Girisubo, koordinator PKB Girisubo dan jajarannya, serta para peserta sebanyak 8 tim yang terdiri atas PPKBD dan sub PPKBD se-Kapanewon Girisubo.
Dalam sambutannya di hadapan peserta, koordinator PKB Sabrur Rohim, SAg, MSI, mengatakan bahwa lomba ini dalam rangka mengedukasi kader dan masyarakat dalam menyediakan menu yang sehat dan bergizi bagi catin, bumil, bufas, busui, dan baduta untuk pencegahan stunting di Girisubo. Dengan cara seperti ini, kata Sabrur, pola makan yang sehat dan bergizi akan semakin terbiasakan dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi sasaran langsung, agar angka stunting di Girisubo bisa diminimalisir.
"Menu Dashat menekankan pengeluaran biaya bahan makanan maksimal sebesar Rp 50.000,- dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar rumah. Pendekatan ini diambil untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia dengan harga terjangkau bagi semua warga," kata Sabrur.
Para juri lomba ini adalah Ketua TP PKK Kapanewon Girisubo, Sri Sulasmi, SPd, MEI, Kepala UPT Puskesmas Girisubo yang diwakili oleh perawat, Heni Nurhayati, SKep Ners, serta Direktur KKB Assalam yang diwakili oleh bidan Puji Astuti, AMd Keb. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap hidangan mencerminkan visi mengatasi stunting dengan makanan yang sehat dan terjangkau.
Ketua TP PKK Girisubo, dalam kata sambutannya sebelum perlombaan dimulai, menyatakan bahwa lomba ini bukan hanya mencerminkan semangat mengatasi stunting, tetapi juga menunjukkan inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mempersiapkan menu yang sehat dan bergizi dengan dana terbatas. Karena biaya beli bahan dibatasi hanya 50 ribu. "Oleh karena itu," kata Sri Sulasmi, "peserta harus menciptakan hidangan yang tidak hanya enak tetapi juga seimbang dalam gizi, serta harus cerdik dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar rumah sehingga betul-betul bisa meminimalkan biaya bahan."
Sementara itu, Heni Nurhayati menekankan bahwa "Lomba Menu Dashat" ini bukan hanya tentang memasak makanan sehat, tetapi juga tentang mengedukasi masyarakat dalam memerangi stunting dengan langkah-langkah sederhana yang dapat diterapkan secara praktis dan ekonomis di rumah masing-masing. Pesan utama adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal, memasak dengan bijak, dan memberikan makanan yang bergizi bagi seluruh keluarga. "Dan khusus untuk sasaran baduta, harus ada kreasi dan dinovasi bentuk penyajian agar sedemikian rupa menarik bagi anak-anak, sehingga asupan gizi dan vitamin mereka tercukupi, khususnya untuk buah, sayur, dan protein," kata Heni.
Dalam lomba ini, masing-masing kader dari kampung KB (yang mewakili 8 kalurahan) membawa bahan setengah jadi dan peralatan masak ke halaman BPKB Girisubo. Mereka pun kemudian memasak dan menampilkan menu-menu yang mencerminkan usaha keras mereka dalam mengatasi stunting. Setiap hidangan yang disajikan betul-betul mencerminkan perhatian pada rasa, gizi, dan kreativitas dalam memanfaatkan bahan lokal. Ke 8 tim peserta berhasil menciptakan aneka hidangan yang sederhana ini dengan biaya terjangkau serta berbagai menu inovatif. Prinsipnya, bahwa dalam setiap menu, baik makanan pokok, lauk, sayur-mayur, buah, minuman, unsur karbohidrat, protein, dan vitamin, kesemuanya bisa terpenuhi secara maksimal.
Para juri menilai satu demi satu menu-menu yang ditampilkan oleh setiap tim kampung KB. Semua bagus, menarik, dan inovatif, sehingga membuat para juri sempat bingung menentuka juara-juaranya. Akan tetapi, bagaimana pun juga harus ada yang disepakati sebagai yang terbaik. Setelah penilaian oleh juri selesai, diumumkan pemenangnya oleh koordinator PKB Girisubo, Sabrur Rohim, sebagai berikut:
Juara 1: Kampung KB Ompak Saka, Jerukwudel
Para juri lomba ini adalah Ketua TP PKK Kapanewon Girisubo, Sri Sulasmi, SPd, MEI, Kepala UPT Puskesmas Girisubo yang diwakili oleh perawat, Heni Nurhayati, SKep Ners, serta Direktur KKB Assalam yang diwakili oleh bidan Puji Astuti, AMd Keb. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap hidangan mencerminkan visi mengatasi stunting dengan makanan yang sehat dan terjangkau.
Ketua TP PKK Girisubo, dalam kata sambutannya sebelum perlombaan dimulai, menyatakan bahwa lomba ini bukan hanya mencerminkan semangat mengatasi stunting, tetapi juga menunjukkan inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mempersiapkan menu yang sehat dan bergizi dengan dana terbatas. Karena biaya beli bahan dibatasi hanya 50 ribu. "Oleh karena itu," kata Sri Sulasmi, "peserta harus menciptakan hidangan yang tidak hanya enak tetapi juga seimbang dalam gizi, serta harus cerdik dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar rumah sehingga betul-betul bisa meminimalkan biaya bahan."
Sementara itu, Heni Nurhayati menekankan bahwa "Lomba Menu Dashat" ini bukan hanya tentang memasak makanan sehat, tetapi juga tentang mengedukasi masyarakat dalam memerangi stunting dengan langkah-langkah sederhana yang dapat diterapkan secara praktis dan ekonomis di rumah masing-masing. Pesan utama adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal, memasak dengan bijak, dan memberikan makanan yang bergizi bagi seluruh keluarga. "Dan khusus untuk sasaran baduta, harus ada kreasi dan dinovasi bentuk penyajian agar sedemikian rupa menarik bagi anak-anak, sehingga asupan gizi dan vitamin mereka tercukupi, khususnya untuk buah, sayur, dan protein," kata Heni.
Dalam lomba ini, masing-masing kader dari kampung KB (yang mewakili 8 kalurahan) membawa bahan setengah jadi dan peralatan masak ke halaman BPKB Girisubo. Mereka pun kemudian memasak dan menampilkan menu-menu yang mencerminkan usaha keras mereka dalam mengatasi stunting. Setiap hidangan yang disajikan betul-betul mencerminkan perhatian pada rasa, gizi, dan kreativitas dalam memanfaatkan bahan lokal. Ke 8 tim peserta berhasil menciptakan aneka hidangan yang sederhana ini dengan biaya terjangkau serta berbagai menu inovatif. Prinsipnya, bahwa dalam setiap menu, baik makanan pokok, lauk, sayur-mayur, buah, minuman, unsur karbohidrat, protein, dan vitamin, kesemuanya bisa terpenuhi secara maksimal.
Para juri menilai satu demi satu menu-menu yang ditampilkan oleh setiap tim kampung KB. Semua bagus, menarik, dan inovatif, sehingga membuat para juri sempat bingung menentuka juara-juaranya. Akan tetapi, bagaimana pun juga harus ada yang disepakati sebagai yang terbaik. Setelah penilaian oleh juri selesai, diumumkan pemenangnya oleh koordinator PKB Girisubo, Sabrur Rohim, sebagai berikut:
Juara 1: Kampung KB Ompak Saka, Jerukwudel
Juara 2: Kampung KB Adhikari, Nglindur
Juara 3: Kampung KB Binangun, Songbanyu
Juara Harapan 1: Kampung KB Arjuna, Karangawen
Juara Harapan 2: Kampung KB Condong Raos, Jepitu
Juara Harapan 3: Kampung KB Melati, Balong
Pengombyong 1: Kampung KB Wonotoro, Pucung
Pengombyong 2: Kampung KB Nanas, Tileng
Dalam sambutan evaluasinya, juri Ketua TP PKK Girisubo mengharapkan agar kreasi dan semangat para kader kampung KB jangan berhenti hanya di lomba saja, tetapi hendaknya dipraktikkan dan disosialisasikan kepada warga di wiayah masing-masing.
Dalam sambutan evaluasinya, juri Ketua TP PKK Girisubo mengharapkan agar kreasi dan semangat para kader kampung KB jangan berhenti hanya di lomba saja, tetapi hendaknya dipraktikkan dan disosialisasikan kepada warga di wiayah masing-masing.
"Lomba Menu Dashat adalah wujud harapan dan komitmen dalam mengatasi stunting di wilayah Girisubo. Semua pihak, termasuk pemerintah kalurahan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, harus bekerja sama untuk tujuan bersama ini. Sekali lagi ini bukan hanya sebuah lomba, tetapi juga merupakan pesan tentang pentingnya nutrisi dan makanan sehat dalam mendukung tumbuh kembang anak," pungkas Sri Sulasmi.
Masing-masing juara menerima sertifikat lomba, trofi, dan uang pembinaan dari BPKB Girisubo, yang diserahkan secara bergilir kepada semua perwakilan peserta oleh koordinator PKB, Sabrur Rohim, SAg, MSI.
Masing-masing juara menerima sertifikat lomba, trofi, dan uang pembinaan dari BPKB Girisubo, yang diserahkan secara bergilir kepada semua perwakilan peserta oleh koordinator PKB, Sabrur Rohim, SAg, MSI.
Ngatilah, kader Kampung KB Ompak Saka Jerukwudel, sangat bersyukur atas prestasi yang diraih oleh timnya, dan sangat berharap bahwa makanan yang disajikan dalam lomba ini akan menjadi inspirasi dan teladan bagi banyak orang di Kapanewon Girisubo. Dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang terjangkau, seperti lung, daun kelor, wortel, ikan lele, telor ayam kampung, pisang, pepaya, dan sejenisnya masyarakat dapat memastikan bahwa makanan sehat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari semua orang, melalui cara penyajian yang kreatif dan memikat. Melalui upaya bersama seperti ini, semoga stunting dapat diatasi di Girisubo.(*)
0 Comments