WONOSARI - Bertempat di Balai Kalurahan Baleharjo Kapanewon Wonosari telah dilaksanakan pelayanan KB MKJP (IUD dan IMPLAN) dan pemeriksaan IVA pada Selasa (22/3) silam. Kegiatan ini terselengara atas kerjasama antara PKBI Gunungkidul, TP PKK Kalurahan Baleharjo dan Balai Penyuluhan KB Wonosari.
Adapun jenis layanannya antara lain pelayanan IUD, implan dan pemeriksaan IVA. Kegiatan dimulai dari rapat persiapan yang bertempat di Balai Kalurahan Baleharjo dengan personil dari PKBI, PKB, PKK, kader kesehatan, kader KB.
Dalam rapat persiapan diinformasikan rencana kegiatan pelayanan KB dan pemeriksaan IVA, untuk itu dimohon kerjasamanya dari kader-kader untuk melakukan KIE kepada pasangan usia subur (PUS yang belum KB untuk bisa ikut KB, diutamakan bagi PUS unmetneed, serta pemeriksaan IVA bagi perempuan yang sudah menikah.
Disampaikan sekilas tentang pemeriksaan IVA, bahwa pemeriksaan IVA bertujuan untuk deteksi dini kanker serviks (kanker leher rahim). Sebagaimana diketahui, kanker serviks ini menempati urutan ke 2 dalam deretan kenker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Deteksi dini kanker serviks lewat pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) dianggap dapat membantu menyelamatkan banyak wanita karena relatif mudah dilakukan dan hasilnya cepat diperoleh.
Pemeriksaan IVA dilakukan dengan meneteskan asam asetat (asam cuka) ada permukaan mulut rahim. Teknik ini dinilai terjangkau, mudah, hanya memerlukan alat sederhana, dan hasilnya bisa langsung didapatkan.
Jaringan serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna setelah dioleskan asam asetat. Namun jika terdapat sel abnormal pada serviks, akan muncul bercak putih pada permukaan leher rahim. Hal ini dapat menandakan adanya sel tumor atau sel kanker pada serviks. Sebagai tindak lanjutnya, dokter akan merujuk ke dokter ahli kebidanan dan kandungan agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terlebih jika menjalani keluhan, seperti pendarahan vagina dan keputihan yang mencurigakan.
Disampaikan juga tentang syarat-syarat pemeriksaan IVA. Yakni bahwa agar hasilnya akurat, pemeriksaan IVA hanya boleh dilakukan oleh wanita yang:
1. Sudah pernah melakukan hubungan intim
2. Tidak berhubungan intim selama 24 jam sebelum pemeriksaan
3. Tidak sedang haid
Pemeriksaan IVA sangat dianjurkan bagi wanita yang berisiko terhadap kanker serviks, misalnya wanita dengan riayat kanker seriks dalam keluarga (keturunan), pernah memiliki infeksi menular seksual.
Adapun tingkat akurasi pemeriksaan IVA, secara umum pemeriksaan IVA memang lebih rendah dibandingkan dengan pemeriksaan lain untuk kanker serviks, yaitu hanya 61 %. Pemeriksaan pap smear memiliki tingkat keakuratan sekitar 80 %, dan pemeriksaan kolposkopi sekitar 75 %. Meski begitu, pemeriksaan IVA dinilai efisien, cukup akurat, dan bisa dilakukan di tingkat puskesmas.
Pemeriksaan IVA adalah upaya paling mudah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, terlebih bila berada di lokasi yang jauh fasilitas kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Adapun hasil pelayanan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2022 adalah sbb:
1. Pelayanan IUD: 14
2. Pelayanan IMPLAN: 4
3. Pemeriksaan IVA: 24
Pelayanan KB selesai pada pukul 14.00, alhamdulilah berjalan lancar.(*)
0 Comments