Kontributor: Sabrur Rohim, SAg, MSI (penyuluh KB Pasar Ngrancah, Girisubo)
YOGYAKARTA | Demi meningkatkan kemampuan penyuluh KB dalam bidang KIE dan konseling, Perwakilan BKKBN bekerjasama dengan DKT Indonesia menyelenggarakan kegiatan workshop, "Metode Penyuluhan KB bagi Penyuluh KB". Kegiatan yang diadakan secara virtual, melalui aplikasi zoom meeting, ini diikuti oleh seluruh PKB/PLKB dari 5 kabupaten/kota se-DIY, pada Jumat (10/09) dari pagi hingga sore hari.
Turut hadir secara virtual dalam acara tersebut, Plt Kepala Perwakilan BKKBN DIY, MV Chinggih Widanarto, SE, Msc, Ketua DPP IPeKB Indonesia, Fatah Triyana, SE, Market Access and Program Development Manager DKT Indonesia, Drs H Basuki Dwi Hardjanto, MM, Ketua DPD IPeKB DIY, Nurhadi Yuwono, SH, para korbid di lingkungan Perwakilan BKKBN DIY, serta perwakilan dari dinas/OPD KB dari 5 kabupaten/kota se-DIY.
Setelah acara dibuka oleh Nurmayanti (DKT Indonesia), selanjutnya disampaikan beberapa sambutan. Yang pertama sambutan disampaikan oleh Market Access and Program Development Manager DKT Indonesia, Drs H Basuki Dwi Hardjanto, MM. Basuki menyampaikan apresiasi kepada Kaper BKKBN DIY yang telah memfasilitasi kegiatan ini, yang memungkinkan para penyuluh KB se-DIY meningkatkan kapasitas KIE konseling. Basuki berharap agar kegiatan seperti ini tidak hanya sekali ini saja, tetapi bisa dilanjutkan dengan even-even berikutnya untuk semakin meningkatkan kemampuan profesional para petugas penyuluhan di lapangan (PKB).
Menerapkan ilmu di lapangan
Sambutan kedua disampaikan Ketua DPD IPeKB Indonesia, Nurhadi Yuwono, SH. Pertama-tama, Nurhadi menyampaikan bahwa kegiatan ini idealnya dilaksanakan secara tatap muka, tetapi karena mempertimbangkan kondisi yang masih di masa pandemi, maka dilaksanakan secara daring. Nurhadi sangat berterimakasih kepada Perwakilan BKKBN DIY, DKT Indonesia, dan DPP IPeKB yang telah memfasilitasi acara ini, dan sangat berharap semua penyuluh KB bisa menyerap ilmu yang disampaikan oleh pemateri, serta tidak kalah pentingnya menerapkan ilmunya dalam tugas penyuluhan, penggerkana, dan pelayanan di masyarakat. "Bisa juga penyuluh KB melakukan analisis atas kegiatan seperti ini, dituangkan dalam bentuk tulisan, untuk bidang pengembangan profesi sehingga bisa memperoleh angka kredit," kata Nurhadi yang juga penyuluh KB Kabupaten Kulonprogo ini.
Kinerja dibentuk oleh karakter
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Kaper BKKBN DIY, Chinggih Widanarto, SE, MSc. Pertama-tama, Chinggih menyampaikan apresiasi dan terimakasih khususnya kepada perwakilan dinas/OPD KB dari 5 kabupaten/kota, jajaran DKT Indonesia, para korbid di lingkup Perwakilan BKKBN DIY, serta pengurus DPD IPeKB DIY dan seluruh PKB/PLKB dari 5 kabupaten/kota yang telah hadir dalam mensukseskan acara diklat secara online ini.
Acara kali ini, menurut Chinggih, sudah lama direncanakan. Beliau pernah menantang kepada Triyana dan Nurhadi Yuwono (Ketua IPeKB Indonesia, dan IPeKB DIY), apa tidak memungkinkan menggelar acara yang bisa mempertemukan beliau dengan seluruh PKB/PLKB DIY? "Rupanya doa dan harapan saya dikabulkan dengan diselenggarakannya acara ini," kata Chinggih.
Chinggih menggambarkan bahwa untuk mensukseskan program Bangga Kencana setidaknya harus didukung oleh empat pilar, yang pertama adalah institusi BKKBN itu sendiri (dari pusat hingga provinsi), yang kedua adalah dinas/OPD KB di kabupaten/kota, ketiga adalah para penyuluh KB, sedangkan yang keempat adalah mitra. "Dalam hal ini, DKT adalah mitra kami di rumah besar BKKBN ini dalam mensukseskan program Bangga Kencana. Bahkan saya berharap materi yang disampaikan oleh para fasilitator DKT kali ini seyogianya tidak hanya dimiliki oleh PKB/PLKB, tetapi juga jajaran korbid beserta seluruh stafnya di kantor Perwakilan BKKBN. Kenapa? Karena program-program yang dicanangkan oleh bidang-bidang di kantor Perwakilan BKKBN akan sukses berkat kerja para penyuluh di lapangan, dan sebaliknya, para penyuluh juga tidak akan berhasil dalam pekerjaannya tanpa arahan dari teman-teman yang ada di belakang meja," pungkas Chinggih.
"Jika relasi ini terbentuk secara baik, maka itu akan mempercepat terget-target kerja ini. Apalagi salah satu tujuan renstra kita adalah membentuk SDM yang tangguh dan unggul di lingkungan BKKBN," sambung Chinggih.
Chinggih menyatakan bahwa tujuan diklat kali ini adalah membekali para penyuluh kemampuan untuk mengajak sasaran agar mengikuti program KB. Kunci utama untuk sukses menggaet sasaran (akseptor) adalah komunikasi yang baik. Apalagi tantangan kita di masa sekarang semakin kompleks, sehingga dibutuhkan kapasitas yang mumpuni untuk mencapai hasil yang diinginkan. Harapannya, setelah ikut pelatihan ini, para penyuluh bisa memiliki kemampuan komunikasi yang baik sebagai bekal kerja di lapangan, demikian kata Chinggih.
Sebagai closing, Chinggih mengutip kata-kata bijak Dalai Lama, bahwa, "apa yang kita pikirkan, itulah yang akan kita katakan; apa yang kita katakan, itulah yang akan kita perbuat; apa yang kita perbuat, itulah yang kemudian membentuk karakter kita".
"Dan tentu saja, bagaimana cara saya memimpin di kantor Perwakilan BKKBN DIY dibentuk oleh masa lalu saya berdasar pengalaman-pengalaman yang saya miliki. Mungkin para penyuluh agak "keponthal-pontal" mengikuti gaya kepemimpinan saya. Saya percaya bahwa teman-teman penyuluh mampu, hanya saja memang pengetahuan para penyuluh harus direfresh untuk menyesuaikan dengan setiap kondisi dan tantangan yang ada. Karena kita dituntut untuk kerja lebih cepat di era pandemi," tegas Chinggih.
Salah satu kegiatan terdekat ini, lanjut Chinggih, adalah membentuk tim pendamping keluarga (TPK) dalam rangka mencegah stunting di tengah masyarakat di mana ini menjadi program nasional, dan BKKBN sendiri menjadi leading sector-nya. . "Salah satu upaya pencegahan itu, dalam konteks ketugasan penyuluh KB, adalah bagaimana memastikan bahwa para PUS tetap mengikuti program Bangga Kencana, merencakan keluarga, mengatur kelahirannya dengan memakai kontrasepsi secara teratur. Ini menjadi tugas para penyuluh di lapangan, ujar Chinggih.
Seusai sambutannya, kemudian Chinggih secara resmi membuka acara pelatihan KIE konseling bagi PKB tersebut.
Para peserta kemudian mengikuti kegiatan pre-test untuk menilai sejauh mana kemampuan kognetif awal tentang materi. Selanjutnya, sesi penyampaian materi pun dimulai. Ada 5 materi dari DKT, dan para pematerinya adalah dari Tim DKT Indonesia, yakni:
Materi 1 : Strategi Konseling Berimbang bagi Penyuluh KB, oleh Andriani Salim;
Materi 2 : Teknik Melakukan Pra Konseling, oleh Istiyani Purbaabsari;
Materi 3 : Pesan Kunci, Manfaat dan Efek Samping Jenis Kontrasepsi, oleh Achriani;
Materi 4 : Pembinaan Akseptor Pasca Pelayanan KB, oleh Andriani Salim, serta
Materi 5 : Ketersediaan Alat Kontrasepsi Modern, oleh Roni Simon.
Selain menerima materi, peserta juga melakukan praktik langsung cara melakukan KIE konseling program KB. Beberapa peserta berperan menjadi konselor (penyuluh), ada juga yang berperan menjadi calon akseptor.
Seusai kegiatan, peserta melakukan post-test untuk mengukur kemampuan kognetif setelah menerima materi. Peserta kemudian juga mendapatkan pekerjaan rumah (PR) untuk membuat video drama serta cerita pendek tentang KIE konseling KB yang file-nya dikirim secara online ke admin penyelenggara kegiatan (DKT Indonesia).[]
1 Comments
BUSINESS LOAN PERSONAL LOAN HERE APPLY NOW WhatsApp +918929509036 financialserviceoffer876@gmail.com Dr. James Eric
ReplyDelete