Kontributor: Ir Sihana Yuliarto (PKB Tanjungsari)
WONOSARI | Bertepatan dengan HUT IPeKB Indonesia yang ke 14, Senin (26/07), Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Kerencana (Dalduk KB) DP3AKBPM dan D Gunungkidul mengadakan pertemuan sosialisasi kegiatan BOKB. Karena masih dalam suasana PPKM Darurat, maka peserta dibatasi hanya koordinator PKB seluruh kapanewon.
Dengan memakai uniform kebanggaan IPeKB Indonesia, segenap koordinator mengikuti pertemuan dengan penuh perhatian. Achmad Afandi, SH, Plt Kepala Seksi KB selaku pembawa acara membuka acara dengan berdoa, dengan harapan pertemuan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Mengawali sambutannya, Dra Dwi Iswantini, Kepala Bidang Dalduk KB menyampakan evaluasi program yang meliputi capaian peserta KB baru dan peserta KB aktif. Sampai bulan Juni 2021, peserta KB baru tercapai 18,62 persen, dengan capaian MKJP 9,13 persen. Sebuah capaian yang kurang menggembirakan. "Memang adanya pandemi Covid 19 sangat berpengaruh terhadap capaian program, salah satunya ada beberapa puskesmas yang terpaksa tidak melakukan pelayanan KB dikarenakan ada tenaga medis yang terpapar covid-19," papar Dwi.
Kondisi pandemi covid-19 juga mengharuskan pertemuan baik tingkat kalurahan, kapanewon sampai kabupaten sangat dibatasi. Oleh karena itu, Dwi mengajak kepada segenap penyuluh KB untuk berinovasi dalam melakukan KIE, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Ini diupayakan agar pada masa pandemi covid-19 tidak berpengaruh pada capaian program Bangga Kencana.
Sedangkan untuk angka MCPR (Modern Contraseptive Prevelance Rate), Kabupaten Gunungkidul pada angka 74,09. Capaian yang cukup baik. Kesertaan MKJP juga sudah cukup baik, tetapi masih perlu untuk memotivasi masyarakat dalam hal pemakaian MKJP, demikian Dwi.
Di masa pandemi covid-19 ini, penyuluh KB masih diperkenankan untuk menyalurkan kontrasepsi pil dan kondom ke masyarakat sebagai upaya agar tidak terjadi droup out KB para perserta KB aktif.
Pada kesempatan pertemuasn tersebut, Dwi juga mengharapkan kepada segenap penyuluh KB untuk meningkatkan kedisiplinan, jam datang, dan jam pulang. Meningkatkan fungsi pramusaji, tegas Dwi, juga perlu diperhatikan.
"Hubungannya dengan BOKB, yang kegiatannya banyak dilaksanakan di kalurahan termasuk kampung KB, mohon mulai bulan Juli 2021, dalam hal SPJ harap dilengkapi dengan foto kegiatan, ini merupakan harapan Bapedda," kata Dwi.
Terkait dengan kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, Dwi mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap penyuluh KB, karena target yang ditentukan dapat terlampaui. "Ini merupakan hasil kerja keras kita bersama," tambahnya.
Sebagai tindak lanjut penanda tangan kerja sama Perwkilan BKKBN DIY dengan RSUD Wonosari dalam hal Pelayanan MOW dan MOP, mulai bulan Agustus 2021 RSUD siap utnuk melayani MOW dan MOP dengan syarat satu angkatan minimal 5 akseptor, dan screening tetap dilaksanakan di Puskesmas wilayah masing-masing.
Mengakhiri sambutannya Dwi menyampaikan bahwa Perwakilan BKKBN DIY berharap kepada segenap penyuluh KB kapanewon agar mengadakan kegiatan sosialisasi vaksinasi covid-19 bagi ibu menyusui dan anak usia 12 sd 17 tahun. "Mohon jadwal pelaksanaan kegiatan bisa dikirim ke Perwakilan BKKBN," pungkasnya.[]
0 Comments