Kontributor: Sabrur Rohim, SAg, MSI (penyuluh KB Girisubo)
GIRISUBO | Di tahun 2021 ini Kalurahan Tileng ditetapkan sebagai kalurahan budaya maritim di wilayah Kapanewon Girisubo. Menurut Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya, SSTP, pemilihan Tileng sebagai kalurahan budaya maritim mengingat posisinya yang strategis, yakni di pesisir pantai, serta potensi ekonomi kerakyatannya yang relatif bisa diandalkan dibanding kalurahan-kalurahan lain di Kapanewon Girisubo. Demikian disampaikan Arif dalam acara pembinaan dan konsultasi ekonomi kerakyatan di Balau Kalurahan Tileng, Kamis (19/12) pagi. "Jadi, kami menentukan pilihan ke Tileng juga bukan asal-asalan. Dan, dengan pilihan jatuh ke Tileng, kiranya ini akan menjadi awal untuk kemajuan kalurahan Tileng khususnya, dan Girisubo pada umumnya. Tujuan utamanya tentu adalah kesejahteraan masyarakat," tegas Arif dalam sambutannya itu.
Acara hari itu sendiri dihadiri oleh sejumlah elemen, yakni aparat kalurahan terkait, perwakilan dusun, perwakilan karangtaruna dan pelaku ekonomi kecil dan menengah, serta kader Kampung KB Nanas, Tileng. Lurah Tileng, Suwardiyanto, SPd, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara pembinaan kali ini memang sengaja mengundang dari banyak unsur, dengan tujuan agar lebih banyak kalangan yang menerima edukasi dan pencerahan. Terlebih khusus lagi adalah kalangan pemuda, karangtaruna, pelaku UKM, mereka semua adalah yang berada di garda terdepan dalam menggeliatkan perekonomian di Tileng. "Kami juga secara khusus menghadirkan kader-kader Kampung KB Nanas, karena Nanas ini merupakan ikon dalam kegiatan ekonomi berbasis maritim di Tileng. Ada banyak intervensi program di Nanas, terutama dari jajaran BPKB (balai penyuluhan KB) Girisubo, dan lebih khusus lagi di Nanas UPPKS-nya juga sudah giat dengan kegiatan produksinya yakni membuat kuliner berbahan sumber daya laut (ikan)," kata Pak Wardi, sapaan akrabnya.
Dalam pada itu, koordinator PKB Girisubo, Hudoyo, SSos, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada pihak Kalurahan Tileng, khususnya kepada Lurah, Pak Wardi, yang berkolaborasi dengan BPKB Girisubo dalam penyelenggaraan kegiatan ini. "Kampung KB sendiri kan sebenarnya program kroyokan, yang sangat mengandaikan intervensi dari segenap sektor di Girisubo, yang harapannya kelak bahwa kemajuan yang dicapai di Nanas akan menjadi teladan dan inspirasi bagi kampung-kampung dan kalurahan lain di Kapanewon," kata Hudoyo.
Kasi KS DP3AKBPM dan D Gunungkidul, Muh Amirudin, SSos, yang juga hadir dalam even tersebut, dalam sambutannya menekankan pentingnya kreativitas para pelaku UKM dalam membuat, mengemas, dan memasarkan produk ke masyarakat. "Yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari sektor formal terkait baik di kalurahan maupun kecamatan, utamanya dalam pemasaran, sebab di banyak tempat kendalanya lebih banyak di bidang pemasaran produk," tegas Amir.
Acara hari itu sendiri juga menghadirkan Puthut Indroyono, SIP, Staf Humas Fisipol dan sekaligus pegiat di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM, Yogyakarta.
Dalam materi yang disampaikannya, dengan tema, "Pawiyatan Ekonomi Kerakyatan," pada intinya Puthut menegaskan bahwa suatu kegiatan usaha ekonomi baik individual ataupun kelompok demi memajukan taraf pendapatan masyarakat, selain faktor modal materi dan peralatan, yang tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan, inovasi, kreativitas, etos kerja atau kemauan, dan semangat kerja.
Puthut juga menyampaikan bahwa dasar terpenting yang diambil sebelum menentukan jenis usaha kelompok ada beberapa hal, yaitu antara lain: (1) sumber daya alam yang kita miliki, (2) harus ada kejelasan untuk distribusi produk, sehingga dalam hal ini kita harus memiliki jejaring, serta (3) ada tujuan utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Logika berpikirnya, kata Puthut, bahwa seyogianya suatu bersama (kelompok) harus dibentuk di masyarakat, di mana akan lebih bagus lagi manakala bahan produknya dengan mengandalkan sumber daya alam sekitar, kemudian di dalam kegiatan produksi dan distribusinya bersinergi dengan pemerintah dan sektor-sektor lain terkait, sinergi yang saling menguntungkan, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Selepas materi oleh Puthut, acara ditutup dengan penyerahan sampel produk kuliner UPPKS Kampung KB Nanas yakni bakso ikan tuna, bakso tahu ikan tuna, stik ikan tuna, serta abon ikan tuna oleh Ketua UPPKS, Yuniati, kepada Puthut. Sebagai imbal baliknya, Puthut memberikan cinderamata berupa buku-buku rujukan terkait pemberdayaan ekonomi kerakyatan, diterima secara simbolik oleh Lurah Tileng, Suwardiyanto, SPd.(*)
0 Comments