Kontributor: Indhah Pratiwi (Pramusaji Karangmojo)
KARANGMOJO | Selasa (29/9), di dalam upaya meningkatkan program Banggakencana di tengah wabah corona tahun ini yang relatif sulit, maka sebagai terobosannya, BPKB Kapanewon Karangmojo tetap mengadakan pertemuan poktan. Tentu saja, pertemuan dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk balai padukuhan, dan menjaga jarak.
Kali ini pertemuan poktan BKL bertempat di Balai Padukuhan Karangmojo 1, Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB. BKL Mawar adalah BKL yang aktif di wilayah Kapanewo Karangmojo.
Pada kesempatan pertemuan kali ini, pertemuan dihadiri 30 peserta yang terdiri dari lansia, kader, dan PKB Karangmojo, Yudi Setiawan, SH. Begitu antusias para lansia dalam pertemuan kali ini, mereka menggunakan seragam yang sama. Pertemuan rutin BKL Mawar tetap dilaksanakan rutin walaupun tidak adanya program pertemuan poktan dari PKB.
Pada pertemuan poktan BKL ini, Yudi Setiawan menyampaikan mengenai, 7 Dimensi Lansia Tangguh. Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang berumur di atas 60 tahun bercirikan sehat, mandiri, aktif dan produktif, dengan diadakannya pertemuan kali ini dan paparan mengenai 7 dimensi tangguh diharapkan para lansia di Padukuhan Karangmojo 1 tetap sehat dan mandiri. 7 dimensi lansia tangguh terdiri dari:
Dimensi spiritual
Dimensi Sosial
Dimensi Emosional
Dimensi Fisik
Dimensi Intelektual
Dimensi Profesional Vokasional
Dimensi Lingkungan
Disampaikan Yudi, bahwa mewujudkan lansia tangguh dapat dilaksanakan melalui tindakan promotif (promosi), preventif pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan). Berbagai penyakit pada masa tua dapat dihindari dengan menerapkan PHBS, memelihara kehidupan spiritual, mempertahankan kemampuan intelektual memelihara keseimbangan emosi, memandang hidup secara positif, merawat kesehatan secara teratur sesuai dengan kondisi, menerapkan pola makan sehat, olah raga, teratur, istirahat yang cukup, memeriksakan kesehatan secara berkala, fisioterapi jika perlu, bersilahturahim dan berperan di masyarakat, mandiri dari segi ekonomi.
Peran keluarga dalam penguatan program pembangunan keluarga lansia, kata Yudi, sangat penting. Keluarga adalah wahana utama dan pertama untuk mengembangkan potensi keluarga termasuk lansia, dengan memberikan peluang, bimbingan dan motivasi untuk membantu lansia mengembangkan potensinya. Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga; dengan memberdayakan lansia untuk mengembangkan usaha ekonomi, memanfaatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan minat lansia. Penyemaian 8 fungsi keluarga; lansia diberdayakan untuk membantu upaya penanaman nilai nilai 8 fungsi keluarga ke anak dan cucu.
Pada kesempatan kali ini juga PKB Karangmojo memberikan BKL KIT kepada kelompok BKL Mawar yang di wakili oleh salah satu kader, Sri Suharti, yang harapannya diharapkan BKL KIT tersebut dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan anggota BKL Mawar.(*)
0 Comments