Koresponden: Ir Sulistyana (Nglipar)
Purwanti Widyastuti,SE atau biasa disebut dengan panggilan Tutik lahir di Gunungkidul 28 Oktober 1971. Beliau wafat di Gunungkidul 20 Agustus 2020 pukul 14.00 WIB, dalam usia 49 Tahun dan dimakamkan di TPU Siyono Tengah, Logandeng pada tanggal 20 Agustus 2020 pada pukul 17.00 WIB.
Purwanti merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Almarhumah memiliki dua adik, yakni Sumaryadi dan Septiana Candra Dewi dari ayah yang bernama alm Tukidjo dan almh Sumirah. Pendidikan terakhir Purwanti adalah S1 (Sarjana Ekonomi).
Menjadi seorang Penyuluh KB, Tutik adalah sosok yang berkomitmen dan berintegritas. Beliau cukup memiliki dua anak, sesuai yang ia suluhkan kepada masyarakat sepanjang karirnya. Keduanya menggenapi keinginan sempurna setiap orangtua, yakni laki-laki dan perempuan. Anak pertama, laki-laki yang diberi nama Ganjar Setiawan, lahir di 26 Maret 1998. Kurang lebih Sembilan tahun kemudian lahirlah anak kedua, Zahra Emilia Putri yang lahir pada 17 Oktober 2007.
Ketika Cahaya Keluarga bersilahturahmi ke rumahnya pada senin 24 Agustus 2020, sang suami,Totok Supriyono biasa dipanggil Pak Totok menceritakan bahwa Purwanti Widyastuti, SE adalah sosok yang bertanggung jawab, berdedikasi tinggi, penyayang, suka menolong, suka memberi, ramah, suka dan mudah bergaul, dan sangat bersikap baik kepada siapapun. Mendampingi bapaknya, Zahra Emilia Putri menambahkan, "Ibu sosok yang bertanggung jawab selalu memberikan support penuh kepada anak anak, baik, dan sayang kepada anak anaknya, kreatif, bijaksana, sopan, dan dermawan.”
Ibu mengidap sakit dari bulan Oktober tahun 2018 sampai bertahan di 19 Agustus 2020, katanya.
Karir Purwanti Widyastuti, SE diawali sebagai pegawai BKKBN pada bulan 1 Maret tahun 1998 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil 1 Mei 1999.
Purwanti adalah sosok gigih, telaten, cermat, cerdas, memiliki dedikasi tinggi dan loyalitas tinggi sebagai pegawai negeri sipil. Selama mengemban amanah sebagai pegawai negeri sipil, Purwanti pernah bekerja di beberapa wilayah kapanewon. Penempatan pertama di Kapanewon Ponjong, kemudian Kapanewon Patuk, Kapanewon Wonosari, dan terakhir di Kapanewon Nglipar.
Banyak prestasi yang diukir selama menjalankan tugas sebagai Penyuluh KB. Hal ini ditunjukan dengan masa kerja yang relatif singkat, tetapuli pangkat terakhir sudah Pembina Tingkat I/VI b.
Jabatan terakhir Purwanti adalah sebagai pejabat fungsional Penyuluh KKBPK Perwakilan BKKBN DIY, yang diberdayakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, KB, dan Pembangunan Masyarakat dan Desa Gunungkidul sebagai penyuluh di Kecamatan Nglipar.
Dalam kesehariannya, almarhum sosok yang ramah, murah senyum, humoris, dan pegawai yang tekun nan berdedikasi.
Di akhir pertemuan, Pak Totok, mewakili keluarga, menyampaikan terimakasih kepada Perwakilan BKKBN DIY, Kepala DP3AKBPMD beserta jajarannya, terutama rekan-rekan sesama Penyuluh KB, atas perhatiannya selama proses awal hingga akhir pemakaman almarhum.
“Saya atas nama almarhumah juga meminta maaf yang sebesar-besarnya jika selama hidupnya, dalam bergaul dengan teman-teman PKB, mungkin ada kekhilafan dan kesalahan. Mohon dimaafkan,” pungkas Pak Totok.
Selamat jalan, Purwanti Widyastuti. Semoga Allah melapangkan jalanmu, mengampuni dosa dan kesalahanmu, serta menerima semua ibadahmu. Kami semua pasti akan menyusulmu. Hanya soal waktu saja.(*)
0 Comments