Koresponden: Ir Sihana Yuiarto, PKB Tanjungsari & Ketua DPD IPeKB DIY
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Forum IMP Kecamatan Tanjungsari pada hari Senin (18/5) bertempat di Balai Penyuluh KB Tanjungsari mengadakan pertemuan rutin. Per desa hanya 2 orang yang dihadirkan guna penerapan social/physical distancing, serta diharapkan semua peserta mamakai masker.
Tepat jam 09.30 acara pun dimulai. Sihono Yuliarto pada sambutannya memberikan informasi-informasi tentang pelayanan KB pada kondisi Pandemi Covid-19, yakni ntara lain:
Pertama, terkaita dengan pelayanan KB pada masa pandemi Covid-19. Hubungannya dengan pelayanan KB pada kondisi pandemi Covid-19, sangat diharapkan segenap kader desa mempunyai data basis alokon pil dan suntik. Dengan data tersebut kader dapat diketahui PUS yang harus melakukan KB suntik ulang, dan apabila ada peserta KB suntik yang tidak berani ke Faskes (Puskesmas) karena takut tertular Covid-19 bisa didata ke KB pil dan dimintakan ke Puskesmas. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya DO KB dan terjadinya kehamilan tidak diinginkan (KTD), sekaligus menjawab keresahan kepala BKKBN Pusat akan terjadinya baby boom pasca pandemi Covid-19.
Kedua, terkait dengan pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pada kondisi pandemi Covid-19. Pada kondisi pandemi Covid-19 kegiatan KIE harus tetap dilaksanakan, tentunya protokol kesehatan tetap harus dilakukan dengan menggunakan masker dan terapkan social/physical distancing. Hasil evaluasi KIE tatap muka lebih efektif dibandingkan KIE melalui media sosial, ini terbukti pencapaian Peserta KB Baru Maret dan April 2020 menurun, bahkan pencapaian di kecamatan Tanjungsari masuk dalam grade paling bawah. Namun demikian, KIE melalui media sosial tetap harus dilaksanakan yang diikuti dengan KIE melalui tatap muka.
Ketiga, bahwa harus ada upaya untuk efektifkan kembali kegiatan rapat koordinasi program KKBPK tingkat Desa. Kegiatan Rapat Koordinasi pada masa pandemi Covid-19 yang sementara ditiadakan mulai bulan Juni diharapkan mulai dilaksanakan kembali dengan bentuk yang berbeda. Yang dihadirkan hanya Sub PPKBD padukuhan saja. Ini dilakukan agar informasi-informasi tentang Bangga Kencana pada kondisi Pandemi Covid-19 tetap dapat disosialisasikan ke masyarakat, Program Bangga Kencana pun dapat berjalan normal kembali, dan pada akhirnya program dapat tercapai sesuai dengan KKP yang disampaikan.
Keempat, soal kegiatan pendampingan bumil. Kegiatan pendampingan ibu hamil ini, kata Yuli, dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan capaian peserta KB baru pasca salin. Pada kondisi pandemi Covid-19, kontrasepsi yang disarankan tidak harus MKJP. Ini diupayakan agar minat bumil untuk mengikuti KB pasca persalinan meningkat.
Acara dilanjutkan dengan pembagian masker dari DPC IPeKB Gunungkidul, yang masing-masing desa mandapatkan 5 masker.
Tepat jam 11.00 acara pun selesai, dengan harapan agar semua pengurus IMP dapat menyebarluaskan informasi-informasi yang telah diterima ke masyarakat. Sehingga, besar harapan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, program Banggakencana tetap berjalan.(*)
0 Comments