Senin (5/8) silam berlangsung kunjungan penilaian Lomba Pengagungan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia ke 74 di Dusun Banaran IV Desa Banaran, Playen. Tim rombongan terdiri dari unsur pimpinan kecamatan, kepolisian, koramil dan tim penilai
pengagungan meliputi unsur PKB, KUA, Puskesmas, PKH, UPK kecamatan, PKK, BPP
dan Dikpora. Begitu masuk pintu gerbang dusun Banaran IV, tim mulai menilai
kondisi masyarakatnya dengan ditandai pengalungan bunga pada pimpinan
rombongan. Tim diajak berkeliling jalan dusun dengan menggunakan mobil khusus
yang telah disediakan. Kesan pertama, sungguh antusias penyambutan warga masyarakat baik anak-anak, tua
muda, laki-laki, perempuan dan segala profesi potensi dikeluarkan.
Tim penilai disuguhi dengan produk Kelompok Ternak Sapi Ngudi Mulyo yang telah mampu memproduksi pakan ternak mineral dan pupuk organik sendiri melalui pengolahan kotoran sapi. Selanjutnya di kunjungan ke rumah sehat milik Heru Susanto, tim melihat dari berbagai kriteria rumah sehat dari menu makanan sampai kondisi lingkungan dan spal sudah cukup baik. Tak lupa di sini tim juga disuguhi kreativitas anak muda berupa kesenian musik keroncong yang biasanya merupakan konsumsi kalangan tua. Pemandangan tampak harmonis manakala penampilan keroncong tersebut menampilkan tembang Jawa klasik di sekitar kebun warung hidup. Keindahan semain terasa dengan melihat sisi lain ada penampilan hasil karya seni lukis milik warga setempat.
Selanjutnya,
tim berkeliling gang-gang kecil yang penuh kemeriahan oleh
ramainya umbul-umbul, sambutan riuh meriah warga, ada juga gejok lesung dan di sepanjang sudut gang selalu tampak anggota linmas yang
siap mengawal keamanan dan kelancaran jalannya kegiatan. Di kunjungan rumah
sehat keluarga pra sejahtera milik Sumediyanto, suasana juga tampak indah, karena kebersihan, kerapian dan kelengkapan sebagai rumah yang sehat dijaga dengan baik. Meski
bangunan berupa dinding kayu, namun tampak sejuk. Rumah ini
juga punya nilai plus karena sering mendapat kunjungan dari warga Singapura
yang melakukan wisata di hutan Wanalagi. Menurut Nya
Sumediyanto, wisatawan senang bisa melakukan aktivitas masak sendiri ala
makanan lokal, belajar berkebun, serta menikmati kehidupan suasana desa.
Di titik penilaian berikutnya,
rombongan juga disuguhi dengan model poskamling yang cukup
nyaman dan penuh dengan kelengkapan sebagai pos ronda, mulai dari senter, buku kejadian, sampai kecrek keamanan
pun tersaji.
Sebelum memasuki titik upacara, tim rombongan masih
disuguhi dengan kesenian tari tradisional berupa jathilan yang dimainkan oleh
para remaja Banaran IV. Di
sisi lain rombongan juga bisa menikmati bazar hasil
produksi kelompok usaha keluarga, berupa aneka makanan pangan lokal dengan berbagai bentuk menu yang
lezat, tak lupa aneka minuman menyehatkan tersaji pula, seperti wedang jahe,
wedang secang, wedang sere, beras kencur, dan sebagainya.
Di bagian selanjutnya, tim melihat penampilan kelompok posyandu terpadu
dengan BKB. Di sini ditampilkan pula berbagai administrasi pembukuan kelompok dari RT
sampai tingkat dusun. Cukup memuaskan bagi Tim, karena Ketua RT sendiri juga
memiliki buku catatan rekapitulasi ibu hamil, data pasangan usia subur dan data kesehatan lainnya.
Sebelum acara dibuka resmi, tim rombongan masih
dikejutkan dengan penamilan remaja putri anak seorang kader KB, Ny Tatik, yang mampu menampilkan
geguritan Jawa
sebagai kesenian langka dijumpai untuk saat ini. Tim penilai juga
disuguhipenampilan ibu-ibu PKK dengan lantunan mars berbagai lagu pilihan seperti lagu perjuangan
Nyiur Melambai.
Dalam penyampaian kesan dan pesan, Camat Playen Muh Setyawan
Indriyanto , SH, Msi, menyampaikan rasa
bangganya terhadap antusiasme warga yang seluruh komponen
terlibat dalam acara pengagungan HUT RI ini. Beliau juga menyampaikan
kebanggannya atas kemajuan pembangunan di dusun Banaran IV. Di sisi lain
disampaikan kemungkinan besar Banaran menjadi sentra perkembangan ekonomi baru.
Potensi desa sangat banyak, dari makanan olahan tradisional, makanan kue, roti,
perbengkelan, ternak, kerajinan kayu serta kesenian yang beragam, hampir
semuanya ada di sini. Kondisi ini didukung dengan rencana akan dibangunnya gedung
budaya di samping balai desa yang dipersiapkan untuk menampung kesenian dan
didukung dengan produk kuliner lokal. Perkembangan ekonomi baru sangat mungkin
mengingat Banaran juga memiliki obyek wisata unggulan yaitu wisata alam Wanagama.
Di akhir sesi, tim rombongan dilepas
dengan diiringi tembang-tembang campur sari yang dibawakan oleh seniman seniwati asli dari
Banaran.(*) [Drs Edy Pranoto, Manager BPKB
Playen]
0 Comments