Seperti
tahun-tahun sebelumnya, UPT Puskesmas Girisubo rutin mengadakan hajatan Lomba
Balitas Sehat Indonesia, disingkat LBSI. Kegiatan tahun ini dilaksanakan di UPT
Puskesmas Girisubo, Jl Ngrancah-Jepitu Km 01, Ploso, Tileng, Girisubo, pada
Kamis (11/7) sejak jam 08.00 WIB sd selesai.
Dalam
sambutannya, Kepala UPT Puskesmas Girisubo, Sugondo, SST, MM, mengatakan bahwa
kegiatan ini bukan semata-mata rutinitas lomba, yang sekadar demi mendapatkan
juara untuk dipertandingkan lebih lanjut di tingkat kabupaten. Lebih dari itu,
tekan Sugondo, even ini bertujuan untuk memantau sejauh mana keberhasilan
Puskesmas Girisubo dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
khususnya terkait dengan bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) serta KB.
Pesertanya adalah balita-balita terbaik dari masing-masing desa. Setiap desa mengirimkan 4 orang balita, 2 balita dari kategori usia 6-23 bulan dan 2 balita dari kategori usia 24-59 bulan. Seleksinya dilakukan oleh kader-kader KB Posyandu di setiap wilayah. Dari masing-masing kategori diambil juara 1-3, di mana untuk juara satu berhak maju ke tahap berikutnya, yakni mengikuti seleksi tingkat kabupaten.
Sistem
penilaian di perlombaan tingkat Puskesmas ini sangat sederhana, dan itulah yang
sudah berlaku selama bertahun-tahun. Di sediakan beberapa meja penilaian dengan
1-2 juri yang bertanggungjawab di setiap meja tersebut. Jurinya terdiri dari
dokter, bidan, jurim (juru imunisasi), petugas promkes, penyuluh KB, dan
seterusnya, di mana masing-masing menilai kualifikasi setiap peserta sesuai
dengan bidang masing-masing tersebut. Pertama-tama memang setiap peserta (yakni
ibu balita, sembari membawa balita mereka sendiri dan kelengkapan-kelengkapan
administratif: foto copy KTP, KK, akta nikah, KMS, dll), mendaftar di meja
pendaftaran untuk memperoleh blanko penilaian. Kemudian, setiap peserta secara
bergantian menghadap ke setiap meja juri. Harus selesai semua, artinya setiap
juri harus mereka hadapi. Misalnya saja, untuk dinilai masalah imunisasinya,
ibu balita harus menghadap meja jurim; soal tumbuh kembang, SDIDTK, kesehatan
gigi, berat badan, dst, ibu balita harus menghadap meja-meja yang di atasnya
tertulis variabel-variabel tersebut.
Salah
satu variabel penilaian terpenting dalam LBSI adalah soal usia kawin pertama,
jarak kelahiran, dan alat kontrasepsi yang digunakan. Yang bertanggungjawab
dalam penilaian ini adalah Hudoyo, SSos dan Sabrur Rohim, SAg, MSI, yang
notabene merupakan PKB di Kecamatan Girisubo. PKB akan menanyakan berapa usia
ibu balita saat melahirkan anak pertama, berapa juga usia suami mereka saat itu
(anak pertama lahir), berapa jarak kelahiran antar anak, serta alokon apa yang
dipakai. Jika si ibu melahirkan anak mereka setidak-tidaknya berusia 22 tahun,
maka skor nilainya akan sangat tinggi. Tetapi jika di bawah 21 tahun, atau jauh
di atas 22 tahun, maka skornya makin rendah. Jarak antar anak setidak-tidaknya
3 tahun, nilainya lumayan bagus; akan lebih bagus lagi jika jaraknya lebih dari
lima tahun. Untuk kontrasepi, skor tertinggi diberikan kepada ibu balita yang
memakai alokon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) seperti MOP, MOW, IUD,
dan implant, serta pemakaian alat kontrasepsi tersebut segera setelah
melahirkan (artinya, mengikuti KB pasca persalinan & pasca keguguran/PPPK).
Dalam proses ini, PKB tidak semata-mata memberikan pertanyaan dan mendapatkan
jawaban taktis-normatif, tetapi lebih dari itu memberi konseling, penyuluhan,
secara intensif tentang program KKBPK, khususnya terkait dengan pentingnya
pendewasaan usia perkawinan (PUP) untuk terjaminnya kesehatan reproduksi dan
kualitas keturunan, pentingnya mengatur jarak kelahiran untuk menjamin
parenting yang maksimal dari orangtua kepada anak balita, serta pentingnya memakai
alat kontrasepsi MKJP dan khususnya non-hormonal untuk bisa menjamin pengaturan
kelahiran secara efektif dan peningkatan kesehatan kaum ibu.
Setelah
prosesi penilaian selesai, maka para juri berkumpul untuk menghitung skor dan
kemudian menentukan nomiatornya. Kepala UPT Puskesmas Girisubo membacakan
hasilnya, yakni sbb: untuk kategori usia 6-23 bulan, juara pertama Aleasha Fadella Shakira, kelahiran 19
April 2018 (14 bulan), putri dari Ny Siti Rahayu, Jepitu, Girisubo, dengan
nilai 867,5; juara kedua Ananda Febri
Pratindi, kelahiran 3 Februari 2018 (16 bulan), putri dari Ny Wastini, asal
Pendowo, Jepitu, Girisubo, dengan nilai 855; juara ketiga Hizqa Yumnaa Naladhipa, kelahiran 5 Maret 2018 (16 bulan), putri
dari Ny Tri Winurhaeni, asal Tlasih, Karangawen, Girisubo, dengan nilaim 850.
Adapun
untuk kategori usia 24-59 bulan, hasilnya sbb: juara pertama Oktavia Nurjannah, kelahiran 27 Oktober
2016, putri dari Ny Sugini, asal Wonotoro, Pucung, Girisubo, dengan perolehan
nilai 880; juara kedua Arista Dinda Zahrani,
kelahiran 27 Januari 2016, putri Ny Sumilah, asal Ngawar-awar, Balong,
Girisubo, dengan perolehan nilai 870; dan juara ketiga Azzahra Athaya C, kelahiran 5 September 2016, putri dari Ny Linda
K, asal Kandri, Pucung, Girisubo, dengan skor
847,5.
Kepada
para ibu yang anak-anaknya menjadi nominator, Sugondo menyampaikan selamat atas
prestasi yang diraih. Khusus kepada peraih juara 1 untuk masing-masing
kategori, Sugondo meminta kepada ibu-ibu kedua balita agar menjaga dengan baik
anak-anak mereka, agar tetap sehat dan fit, terjaga tumbuh kembang-nya, karena
akan diikutkan lomba di tingkat kabupaten awal bulan depan.(*)
[Sabrur Rohim, PKB Girisubo & Pimred
Cahaya Keluarga]
1 Comments
Promo www.Fanspoker.com :
ReplyDelete- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||