Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan DIY 2019 di Kampung KB Wonolagi

Acara yang berlansung sejak pukul 10.30 WIB , Senin (24/6) ini dihadiri oleh  Kakandepag Gunungkidul,  Kasi Bimas dan Haji , para Pejabat struktural di lingkungan Kandepag Gunungkidul, Penyuluh Agama KUA se-Gunungkidul, Camat Playen serta  pimpinan lintas sektor Kecamatan playen, tokoh tokoh masyrakat Desa Ngleri dan Dusun Kampung Rahmah di Kampung KB Wonolagi. Acara ini dibuka dengan menampilkan tadarus bersama oleh santri-santri cilik  Madrasah Diniyah Miffathul Sholihin.

Lomba pemilihan penyuluh agama tingkat Propinsi DIY ini dimeriahkan dengan penampilan grup hadroh, juga tampilan ibu-ibu Majelus Taklim Mar’atus Sholihah. Tak mau ketinggalan di kesempatan ini ditampilkan pula bazar produk kuliner khas kelompok UPPKS Wonolagi, seperti gudeg sinuwun, serta pepes wader Kali Oyo.

 Dalam sambutannya, Kakandepag Kabupaten Gunungkidul menyampaikan rasa terimakasihnya karena acara tersrlenggara penuh dengan semangat dan meriah. Beliau bangga kepada rekan-rekan penyuluh yang telah berjuang memajukan masarakat di daerah wonolagi. Ini kali ke 3 Insya Allah Gunungkidul masuk juara satu tingkat nasional dan semoga tahun ini masih bisa bertahan menjadi juara pertama  lagi, katanya.

Drs H Muklas, MSi , sebagai Ketua Tim Penilai mengenalkan anggota timnya yaitu dari beberapa staf dari Kasi Penerangan dan Kasi Pemberdayaan Wakaf. Beliau mengapresiasi kesuksesan para penyuluh agama  baik dari PNS maupun non-PNS yg secara terus-menerus meraih prestasi terbaik di tingkat nasional.

Dalam kesempatan ini, Hj Nurhaj Sarifah selaku penyuluh agama dari Kecamatan Playen mewakili Gunungkidul memaparkan program inovasinya di dalam membangun masyarakat  dengan mengambil tema “Kampuh Rahmah” . Kampung Rahmah merupakan akronim dari kata kampung yang memiliki makna religius, aman, harmonis, makmur, asah asih asuh, hamemayu hayuning diri, hamemayu kayuning keluarga sarta sapodo-pada lan bawana. Harapannya Kampung KB Wonolagi memiliki sifat serta merasakan kenikmatan sebagai kampung yang Rahmah.

Kampung Rahmah merupakan pemberdayaan masyarakat berbasis majelis taklim. Menurut Nur, ada banyak persoalan yang perlu diperhatikan dimasyarakat, yaitu:

1. Masalah sosial dmasyarakat ada bermacam-macam meliputi pornografi, perceraian, kemiskinan, KTD, KDRT dan sebagainya.

2. Agama, yaitu pelaksanaan ibadah yang belum sepenuhnya yang akan dioptimalkan melalui kegiatan keagamaan di majelis taklim (TPA, majelis madrasah diniah, pengaderan calon ustad, MT)

3. Masalah ekonomi di atasi melalui usaha kecil rahmah berupa pelatian ekonomi produksi termasuk peralatannya. Kegiatan ekonomi ini bekerjasama dengan petugas Penyuluh KB melalui kegiatan kelompok UPPKS di Kampung KB.

4. Persoalan Pendidikan diatasi melalui pendekatan asah, asih, dan asuh dengan cara mendidik peserta yang tergabung di dalam kelompok majelus taklim Mar’atus Sholihin yang pertemuannya setiap rabu pahing dengan agenda acara pengajian.

5. Masalah kesehatan diatasi melaui kerjaama bermitra dengan Puskesmas Playen II, para Penyuluh KB dalam bentuk pembuatan apotik hidup, kegiatan Posyandu, juga BKB, dan PIK Remaja. Di samping itu juga dilakukan kerjasama dengan NBA Jogja melalui pembinaan olah raga bagi para remaja Wonolagi.

Adapun hasil dari kegiatan Kampung Rahmah selama ini meliputi :

1. Aspek keagamamaan menunjukkan peningkatan ibadah salat secara istikamah mencapai 95 persen dari keluarga yang ada. Dalam keagamaan telah tumbuh banyak kegiatan keagamaannya, meliputi: Majelis Taklim Al Maratus Sholihah; Madrasah Diniyah Takmiyah Awwaliyah Miftahus Sholihin (MDT); RISMA (Remaja Islam Masjid); Majelis Taklim Miftahul Khoir dan Dzikrul Ghofilin serta TPA Wonolagi.

2. Aspek perekonomian, melibatkan 22 keluarga atau 58 persen secara aktif memanfaatkan program bantuan pelatihan pembuatan kue bolu, criping pisang, kuliner gudeg kembang gedang; serta telah menerima bantuan peralatan produksi baik dari Baznas, BKKBN serta bantuan pemasaran dari pihak lain. Dan sampai saat ini kelompok ini terus aktif berproduksi untuk melayani permintaan konsumen sampai luar wilayah dusun dan desa.

3. Aspek pendidikan berjalan dengan baik melalui kegiatan pengajian kamis malam, kegiatan TPA, pertemuan BKL dan pengajian ibu-ibu rabu pahing, pertemuan remaja madjid dan PIK Remaja setiap tanggal 2.

4. Aspek Kesehatan hasilnya berupa pemeriksaan kesehatan secara rutin melalui Posyandu, kampanye kesehatan reproduksi bekerjasama dengan PIK Remaja, NBA Jogja dsb.

Selanjutnya, untuk memperluas jaringan maka Kampung Rahmah yang berada di Kampung KB Wonolagi telah membuka diri melalui jaringan media sosial di FB, Youtube, Instagram, juga majalah.(*)

 [Edy Pranoto, Koord PKB Playen dan Mugimin, PKB Wonolagi].