Bertempat
di Gedung Pracimosono Lt 1 Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Kamis (19/10), Pemda
DI Yogyakarta mengadakan Seminar Sehari dengan mengambil tema, “Reorientasi Kebijakan Kependudukan di
Indonesia”. Tepat jam 09.00 acara dimulai dengan menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya, suasana menjadi lebih khidmat, dan para peserta pun
terlihat antusias untuk segera mendengarkan
materi yang akan disampaikan.
Sebelum
para pemateri menyampaikan materinya, acara diawali launching
Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), yang ditandai dengan penyerahan
Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten/ Kota se D I Yogyakarta.
Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo serta Kota Yogyakarta
secara langsung menyerahkan Grand Design Pembanguan Kependudukan kepada
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, sementara Kabupaten Gunungkidul masih
dalam tahap inisiasi Perwakilan BKKBN
agar segera dapat menyelesaikan pembuatan Grand Design Pembangunan
Kependudukan.
Acara
dilanjutkan dengan pengukuhan Pengurus Ikatan Praktisi Ahli dan Demografi
Indonesia (IPADI) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Masa Bakti
2018–2022, oleh DR H Sudibyo Alimoeso, MA, dengan daftar pengurus sebagai
berikut:
Penasehat
:
-
Asisten
Pemerintahan dan Kesra Setda DIY
-
Dekan
Fakultas Geografi UGM
-
Kepala
PSKK UGM
-
Kepala
Perwakilan BKKBN DIY
Ketua : Dr Sukamdi, MSc (Fakultas
Geografi UGM)
Wakil
Ketua : Dr Sunarto, MPA (STPMD ‘APMD’
Yogya)
Sekretaris : 1. Witriastuti Susani Anggraeni, SE MM (BKKBN D
I Yogyakarta)
2. Dyah Kartika, Ssi,
Mec Dev (PSKK UGM)
Bendahara : 1. Dr Umi Listyaningsih, S.Si Msi (Fakultas
Geografi UGM)
2. Dra
Ellya Nunuk Irihastuti (BKKBN DIY)
Bidang
Penelitian dan Pengembangan
1.
Rohdhiana
Sumariati, SSos MSc (BKKBN DIY)
2.
Riza
Fatma Arifa, Ssi, MSi (BKKBN DIY)
3.
Sumini,
Ssi, MSi (PSKK UGM)
4.
Ir.
Suparna, MSi (BPS DIY)
5.
Irvan
Budi Handoko, MPd (LPPM UAD)
6.
Dr
Nikolas Loy (LPPM UPN)
Bidang
Pengembangan SDM
1. Dr Agus Joko Pitoyo, SSi, MA (Fakultas Geografi UGM)
2. Dra Joehananti Chriswandari (BKKBN DIY)
3. Dessy Phawestrina, SE, MSc (BKKBN DIY)
4. Dra Hardiah Djuliani, Apt, MKes (Dinas Kesehatan DIY)
5. Drs R Kadarmanto Baskoro Aji (Dinas Pendidikan dan Olah Raga)
6. Rokhani Yulianti, SH (Biro Tata Pemerintahan)
1. Dr Agus Joko Pitoyo, SSi, MA (Fakultas Geografi UGM)
2. Dra Joehananti Chriswandari (BKKBN DIY)
3. Dessy Phawestrina, SE, MSc (BKKBN DIY)
4. Dra Hardiah Djuliani, Apt, MKes (Dinas Kesehatan DIY)
5. Drs R Kadarmanto Baskoro Aji (Dinas Pendidikan dan Olah Raga)
6. Rokhani Yulianti, SH (Biro Tata Pemerintahan)
1. Dra Ita Suryani, MKes (BKKBN DIY)
2. Dr Pande Made Kutanegara, MSi (PSKK UGM)
3. dr Iin Nadzifah Hamid (Kabid KSPK)
4. drg Retno Nurmawati, MKes (BPPM DIY)
5. Yulius Sulastro, SKM, MKes (Biro Kesra DIY)
6. Dr Ir Gatot Supangkat, MP, IPM (LPPM UMY)
Dengan
dimoderatori Dr Pande Made Kutanegara, MSi, tepat jam 10.00 seminar pun
dimulai, dengan menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya
masing-masing.
Materi
I mengambil tema Reorientasi Kebijakan
Kependudukan yang disampaikan oleh Direktur Perencanaan Kependudukan dan
Perlindungan Sosial BAPPENAS, Maliki,
ST, MSIE, Ph.D.
Disampaikan
oleh Pak Maliki, begitu beliau akrab disapa, tentang, Pembangunan Keluarga Memasuki Era Baru, yang salah satu pokok
bahasannya adalah adanya kecenderungan TFR naik (SDKI 2017), dan adanya trade off antara kualitas dan kuantitas
menjadi salah satu pertimbangan dalam merencanakan jumlah anak. Berdasar Struktur
Penduduk DI Yogyakarta, penduduk usia lanjut semakin meningkat seiring dengan usia
harapan hidup yang semakin panjang. Disampaikan pula oleh Maliki, pembangunan
kependudukan harus dilaksanakan secara seimbang dan dipusatkan pada pembangunan
manusia seutuhnya.
Materi
II, dengan tema, Kebijakan Pembangunan
Kependudukan Berbasis Keluarga, disampaikan oleh DR H Sudibyo Alimoeso, MA,
Ketua Umum Indonesian Demographer
Association (IPADI). Disampaikan beliau bahwa pembangunan kependudukan
harus mengarah pada kuantitas penduduk, kualitas penduduk, serta memperhatikan
mobilitas penduduk. Indonesia perlu menjaga pertumbuhan penduduk agar seimbang
dalam waktu yang panjang. Dalan hal ini, Pemerintah perlu menyusun strategi,
baik dalam menjaga kuantitas maupun kualitas penduduk.
Disampaikan
juga oleh pak Dibyo, bahwa transisi demografi di Indonesia, yang ditandai
dengan penurunan fertilitas yang tajam (akibat ibu ber KB) dengan dibarengi
penurunan mortalitas, telah mengubah struktur dan komposisi penduduk Indonesia
yang menghasilkan Bonus Demografi.
Materi
III, dengan tema, Respon Kebijakan
Kependudukan di DIY Pasca Proyeksi Penduduk, disampaikan oleh DR Sukamdi, MSc,
Ketua Cabang IPADI DIY. Oak Kamdi dengan materinya membahas tentang piramida penduduk
DIY tahun 2015-2045 sebagai hasil proyeksi, juga tentang perubahan TFR di DI
Yogyakarta menurut sensus penduduk yang dari tahun ke tahun mempunyai
kecenderungan menurun, namun justru pada tahun 2010 mengalami peningkatan
dibanding tahun 2000, yaitu dari 1,79 menjadi 1,94. Sedangkan untuk tahun 2017
TFR DI Yogyakarta pada angka 2.20. Data yang digunakan merupakan hasil SDKI.
Isu kebijakan
dalam pembangunan kependudukan yang perlu mendapatkan perhatian, kata Sukamdi,
ada beberapa, yaitu:
1. Mengelola TFR pada titik optimal yaitu 2,1 melalui investasi demografi.
2. Menjaga agar asumsi IMR/AHH tercapai.
3. Optimalisasi benefit dari migrasi
2. Menjaga agar asumsi IMR/AHH tercapai.
3. Optimalisasi benefit dari migrasi
Tepat
jam 12.00 acarapun selesai, seiring terciptanya komitmen bersama dari berbagai stake holder untuk merealisasikan Grand Design yang telah
disepati masing-masing kabupaten/kota, sehingga tercipta penduduk yang
berkualitas yang dapat menjadi aset bangsa, mendukung upaya kemajuan negara
kesatuan Indonesia.
Selamat
kepada Pengurus IPADI Cabang DIY th 2018-2022, karya nyatanya kami tunggu guna pembangunan
kependudukan di DI Yogyakarta.(*) [Sihana Yuliarto, Ketua DPW IPeKB
DIY & PKB Tanjungsari]
0 Comments