Hari
Rabu (14/3) ini digelar pertemuan Rapat Koordinasi Program KB Nasional Tingkat
Desa yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Balai Desa Ngunut, Playen. Acara dihadiri
oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa, didukung oleh Kepala desa, Tim Puskesmas
Playen I, PKB setempat serta ibu-ibu PKK, dan kader KB Kesehatan berjumlah 35
orang. Acara dilaksanakan dengan cukup meriah.
Sebagai
pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 9 diawal bulan, acara didahului
dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Forum IMP desa dilanjutkan dengan
menyanikan Mars PKK, Mars Gunungkidul Handayani, dan Mars KB, yang dipandu oleh
Sumiyem, Sub PPKBD Ngunut Tengah.
Acara
dilanjutkan dengan pembacaan dan pengesahan notulen pertemuan Rakor Program KB
bulan yang lalu yang dibacakan oleh kader Ngunut Lor.
Dalam
sambutannya, Kholik, selaku Pemegang Program Kesehatan Masyarakat menyatakan perlunya
kader memiliki blangko kendali PUS dan kesertaan dalam ber-KB yang harus
dipantau setiap bulannya. Ditambahkan pula, bahwa kader perlu untuk
meningkatkan peran Meja Ke-4 dalam Posyandu sebagai sarana untuk penyampaian
pesan-pesan kesehatan pada masyarakat. Untuk mempermudah pelaksanaan
penyuluhan, kader bisa berpegang pada buku pink keluaran Dinkes Gunungkidul
sebagai media penyuluhan.
Acara
dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Penyuluh KB Desa Ngunut yang
disampaikan oleh Drs Edy Pranoto. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan
ihwal tugas pokok dan fungsi dari Pengurus Forum IMP yang sudah dibentuk pada
tanggal 13 Februari 2018. PPKBD sebagai ketua Forum IMP perlu melaksanakan Enam
Peran Bhakti IMP yang selama ini belum optimal kegiatannya.
Edy
menyampaikan pula data jumlah orang yang mengami gangguan jiwa di Ngunut pada
tahun 2016 ada 14 laki-laki dan 4 wanita, sedangkan untuk tahun 2017 ada 18
laki-laki dan wanita mencapai 8 orang. Data ini cukup besar dan Desa Ngunut
menempati ranking kedua setelah Desa Gading. Kondisi orang dengan gangguan jiwa
ini berkaitan dengan angka bunuh diri. Sebagai contoh, di tahun 2017 angka
bunuh diri di Gunungkidul ada 29 kasus dengan 16 kasus dikarenakan sebelumnya
mengalami gangguan jiwa (depresi).
Dalam
kesempatan ini PKB setempat menyampaikan faktor-faktor yang menjadi penyebab risiko
orang terkena gangguan jiwa. Itu setidaknya bisa digolongkan menjadi tiga faktor
utama, yaitu faktor keturunan (biologis), faktor psikologis, dan sosial.
Dipaparkan pula gejala yang tampak bagi yang mengalami gangguan jiwa. Di akhir
penyuluhan beliau menyampaikan peran keluarga untuk menjaga dan memulihkan
orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Ditandaskan secara mendalam perlunya
keluarga yang peduli serta ikhlas dengan kesabaran tinggi serta kesediaan
berkorban baik harta, kesempatan, bahkan harga diri/perasaan demi pemulihan
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Pada
kesempatan terakhir Edy Pranoto menyampaikan target peserta KB Baru di desa
Ngunut berjumlah 68 PUS dengan rincian IUD sejumlah 15, MOW = 1, Implan = 14,
suntik = 22 , pil = 7 dan Kondom = 9.
Selesai
materi, Koordinator PPKBD mendistribusikan alat kontrasepsi ulang Pil 15 vial dan kondom 8 pak untuk peserta KB ulang bulan Maret 2018.
Sebagai
pengikat pertemuan rutin yang merupakan wahana Rakor KB Nasional tingka desa ini,
maka pertemuan diakhiri dengan kopyokan arisan yang diikuti oleh semua kader.
Selanjutnya acara ditutup dengan doa bersama agar mendapatkan ridlho Allah SWT.
(Edy Pranoto, Playen).
1 Comments
idviespec_zo_1979 Darrin Leedham https://wakelet.com/wake/1n6VNr3KF1_yWdNRUUaf8
ReplyDeletemensutorpe