Sanggar
Garuluku merupakan tempat remaja
berkreasi di
bidang musik, olah raga, seni tari, dan bidang lainnya.
Sanggar Garuluhu berlokasi di Padukuhan Pucung desa
Kemadang. Di sanggar ini ada 3 kegiatan yang saling berintegrasi, yaitu Bina Keluarga
Remaja (BKR) “Garuluku”, Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK Remaja) “Garuluku”, dan Forum Anak Desa “Garuluku”.
Menyambut
momen Evaluasi Pembangunan Pedesaan (Lomba Desa), Sanggar Garuluku ikut berbenah,
lokasi sanggar yang terletak di Padukuhan Pucung didekorasi ulang agar lebih
nyaman untuk para remaja berkumpul,
berkreasi, dan tentunya dalam rangka menyambut Tim Evaluasi Pembangunan
Pedesaan yang akan dilaksanakan Selasa (20/3).
Banyak
pesan
KIE muncul dari coretan-coretan para remaja dengan desain yang cantik dan menarik.
Pesan-pesan tersebut menyiratkan bahwa Desa Kemadang merupakan
desa ramah anak, desa sadar HIV/AIDs, desa budaya dan sebutan-sebutan
yang lainnya. “Sekolah ndisik rabi
mengko dhisik” merupakan salah satu kalimat KIE yang ditampilkan, di sana ada
harapan yang tersembunyi agar kasus pernikahan dini di Desa Kemadang ada penurunan
dari tahun ke tahun.
Tepat
jam 10.00 WIB Tim Evaluasi Pembangunan Pedesaan yang dipimpin langsung oleh Sujoko,
S Sos, MSi, Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul tiba di lokasi Sanggar Garuluku yang langsung
disambut pementasan karawitan dari Forum Anak Desa, dilanjutkan dengan paduan
suara dari ibu-ibu kelompok BKR Garuluku.
PIK
Remaja Garuluku pada even Evaluasi Pembangunan Pedesaan tersebut juga tidak mau
ketinggalan untuk tampil. Mereka menampilkan
pentas musik, karena PIK
Remaja Garuluku mempunyai group musik. Sanggar
Garuluku mempunyai grup musik yang diberi nama Garuluku Musik. Garuluku musik mempunyai 2 kelompok, kelompok anak-anak
dan kelompok remaja. Untuk yang kelompok remaja
sudah kerap kali tampil baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Grup Garuluku musik
ini dapat digunakan untuk mewadahi remaja-remaja yang
mempunyai bakat di bidang musik, demikian dikatakan Wawan Kirnanto, Pendamping
PIK Remaja Garuluku. Yang cukup membanggakan Garuluku Musik, pada saat itu
Kepala DP3AKBPMD berkesempatan menyumbangkan lagu dengan berduet dengan
penyanyi dari PIK Remaja.
Pada
kesemnpatan itu juga ditampilkan Simulasi dari PIK Remaja, simulasi Remaja
Sadar HIV/AIDS, juga simulasi BKR, yang
manampilkan salam-salam
KB, yang dapat menyemarakkan suasana. Suasana menjadi nuansa pedesaan, dengan
anak-anak bermain egrang, congklah,
dan lain-lain yang kesemuanya merupakan mainan tradisional.
Tepat
jam 10.30 WIB Tim
Evaluasi Pembangunan Pedesaan meninggalkan Sanggar Garuluku. Satu kalimat
yang terlomtar dari perwakilan Tim Penilai, “Sanggar Garuluku memang hebat.” (Yuli, Tanjungsari)
0 Comments