BPKB Kecamatan Patuk bekerja-sama dengan mitra kerja BRI Unit
Patuk telah menyelenggarakan “Sosialisasi Pendampingan Kampung KB”. Acara ini
bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau dusun melalui Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) serta
pembangunan sektor lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang
berkualitas.
Acara
sosialisasi diselenggarakan di Dusun Kayugerit, Terbah, Patuk pada Selasa (30/1),
jam 13.30 WIB sampai selesai yang
dihadiri oleh sejumlah 70 orang terdiri dari unsur pejabat lintas sektor
setingkat kecamatan, pamong desa, mahasiswa KKN UAD Yogyakarta, serta
masyarakat Dusun Kayugerit.
Dalam
sambutannya, Eko Naryadi, SPdI, selaku Kepala
Desa Terbah menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada Muspika
dan PKB dalam acara sosialisasi pendampingan Kampung KB. Demikian pula terimakasih
disampaikan kepada segenap warga Dusun Kayugerit yang telah meluangkan waktunya
untuk hadir dalam acara ini. Kepada Kepala Dusun dan warga masyarakat
sehubungan dengan telah dicanangkannya Dusun Kayugerit sebagai percontohan
Kampung KB Kecamatan Patuk, maka Kades berharap kegiatan ini dapat
menyerap informasi dan menindaklanjuti kegiatan Kampung KB secara bersama-sama
baik dengan perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat , BPD maupun lintas
sektor yang ada di Kecamatan Patuk.
Dalam kesempatan
yang sama, Kasi Pelayanan Desa Terbah menyatakan bahwa adanya Kampung KB di
Desa Terbah yang terwakili oleh Dusun Kayugerit hendaknya seluruh warga dapat
mensyukurinya, mengingat tidak semua pedukuhan dijadikan lokasi untuk kegiatan
Kampung KB. Dukungan kegiatan yang ada di Kampung KB diharapkan bisa diusulkan melalui
RAPBDes sehingga dengan tersedianya dukungan anggaran harapannya dapat menjadi
dorongan untuk terlaksananya kegiatan.
Menurut Drs Tri
Anggoro, selaku Koordinator PKB
Kecamatan Patuk, penunjukan lokasi Kampung KB dengan mempertimbangkan banyak faktor,
di antaranya Dusun Kayugerit merupakawan wilayah perbatasan dengan Kecamatan
Gedangsari, rata-rata tingkat kesertaan KB hanya berkisar 65 % dibawah dusun
lain yang ada di Kecamatan Patuk. Selain itu, lanjut Tri, kegiatan program peningkatan ketahanan keluarga
(Bina Keluarga Sejahtera) baru ada Poktan BKB, kemudian tingkat pendidikan
penduduk yang masih relatif rendah
dengan rata-rata pendidikan kepala keluarga setingkat tamatan SD dan SLTP. Di samping
itu, dukungan infrastruktur jalan antar kampung relatif belum permanen.
Dengan adanya Kampung KB, harap Tri, semua
warga masyarakat Dusun Kayugerit akan semakin meningkat kesejahteraannya,
pengetahuan, pendidikan, derajat kesehatan dan bidang pembangunan lainnya.
Menurut Tri, dalam waktu dekat kegiatan Bina
Keluarga Sejahtera (BKR dan BKL) dalam akan segera dibentuk bekerjasama dengan
mahasiswa KKN dari UAD Yogyakarta. Di samping itu direncanakan akan diadakan
Rumah Data (Perpustakaan Tingkat Dusun). Sementara untuk kelompok kegiatan yang
sudah ada seperti BKB dan UPPKS akan terus diupayakan pembinaannya dalam waktu
yang akan datang.
Giliran dari Pimpinan Unit BRI Patuk , Hartono,
SE menyampaikan bahwa dalam mendukung
kegiatan Kampung KB, BRI Unit Patuk menawarkan bantuan modal dalam wujud Kredit
Usaha Rakyat (KUR). Dijelaskan bahwa pinjaman KUR diperuntukkan bagi warga
secara individu utamanya untuk pengembangan ternak dengan maksud supaya warga
masyarakat tumbuh kemandiriannya. Besar pinjaman dimulai dari 1 juta hingga 5
juta dengan bunga pinjaman hanya 3 % per bulan. Penawaran program KUR juga
dimaksudkan untuk mengantisipasi warga masyarakat agar tidak terjebak pada bank
plecit atau rentenir yang dirasakan sangat membebani masyarakat. Untuk persyaratan
peminjaman relatif mudah, yaitu antara lain melampirkan KTP, KK dan foto
kandang sapi/kambing, kemudian disampaikan kepada mantri BRI. Proses pencairan
pinjaman bisa dilakukan di lokasi atau rumah peminjam atau diproses di BRI
Unit Patuk.
Dalam sesi terakhir, warga masyarakat Kayugerit
mengharapkan setelah dibentuknya Kampung KB agar segera ditindaklanjuti dengan
kegiatan pendukungnya lainnya. Diharapkan juga pinjaman melalui KUR seyogyanya
juga dapat dipinjamkan melalui kelompok kegiatan yang sudah ada di dusun, dan tidak hanya diperuntukkan untuk pengembangan
ternak, tetapi juga dapat untuk mendukung kegiatan industri rumah tangga,
seperti untuk olahan makanan ringan. (*) [Tri
Anggoro, Patuk]
2 Comments
suffsanityo John Hansen https://wakelet.com/wake/k5gV-aTAithlW_kqPLU54
ReplyDeletebestthinkgaboo
ernunOneu-o_Newark Darrel Hamer Cubase
ReplyDeleteAdobe Acrobat Pro DC
Recover My Files
riatincticte