Forum PIK
Remaja Girisubo pada Selasa (25/7) mendapat wawasan yang luas. Itu karena
mereka diberi materi yang menarik tentang “Bahaya Seks Bebas dan Pernikahan
Dini” oleh Tim Mahasiswa KKN PPM UGM Yogyakarta. Tim KKN bekerjasama dengan PKB
Girisubo, sehingga acara dilangsungkan di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Girisubo,
sejak pukul 14.00 sd 16.00 WIB. Acara berlangsung meriah dan penuh canda tawa. Karena
mahasiswa yang menjadi narsum menyampaikan materi dengan santai dan menggunakan
bahasa kaum remaja.
Pertemuan
dibuka oleh Camat Girisubo, Sukamta, SIP, yang dalam sambutannya mengapresiasi
acara ini. “Materi ini penting dan mendukung apa yang menjadi wacana dan
gerakan kita di kecamatan belakangan ini, yakni pendewasaan usia perkawinan. Apalagi
beberapa waktu lalu kita juga sudah deklarasi pencegahan pernikahan dini. Semoga
materi semacam ini makin mematangkan pengetahuan dan wawasan remaja Girisubo,”
ujar Camat.
Pemateri
pertama, Intan K Nisa, yang notabene mahasiswi sosiologi memberikan materi
tentang pengertian dan seluk-beluk perilaku seks bebas di kalangan remaja. Diungkap
dalam materinya faktor-faktor yang menyebabkan perilaku seks bebas, terutama
dari aspek sosiologis. Intan menegaskan, bahwa kalau remaja ingin sukses
belajar dan punya masa depan yang cerah, maka harus tekun sekolah dan hindari
nikah dini. “Meski kalian anak desa, jangan takut sekolah hanya dengan alasan
tidak ada biaya. Kalau kalian mau, banyak peluang beasiswa, asal kalian mau
nyari. Dan, kalau kalian berprestasi, pasti banyak peluang sekolah tanpa biaya.
Asal tahu saja, yang orang kaya saja punya peluang terima beasiswa, apalagi
yang tidak mampu. Maka, jangan mau kalah,” kata Intan.
Intan juga
mengaitkan perilaku seks bebas ini dengan pernikahan dini. Yang disebutkan
terakhir tentu sebagai konsekuensi yang pertama. Ketika terjadi KTD (kehamilan
tak diinginkan) akibat pernikahan dini, maka jalan keluarnya adalah menikah
untuk menutupi malu, meski secara umur sejatinya belum memadai. Yang jadi
masalah adalah, banyak problematika yang menghadang ketika seseorang pilih
melakukan pernikahan dini. Pasang nikah dini secara umum belum siap secara
mental, secara social psikolgis, dan terutama secara ekonomi untuk menjadi
orangtua sekaligus pasangan yang terikat satu sama lain.
Nasrum kedua,
Nurlaili C, mahasiswa keperawatan UGM, menyampaikan materi yang menarik, yakni
tentang salah satu akibat fatal perilaku seks bebas, yaitu IMS dan HIVAIDS. Beberapa
macam penyakit IMS dijelaskan oleh Nurlaili, seperti gonore, klamidia,
vaginosis bacterial, dll. Secara khusus Laili, demikian panggilan akrabnya,
membahas HIV/AIDS, yang merupakan penyakit mematikan jika tidak diantisipasi
dengan baik. Dijelaskan bahwa ada masa-masa inkubasi, ketika masih tarafnya
HIV, da nada masa-masa virus sudah masuk dan menggerogoti ketahanan tubuh,
inilah fase AIDS.
Setelah materi
selesai, dilanjutkan tanya jawab. Seorang peserta, Heru Rumiyanta, bertanya
tentang ciri-ciri awal seseorang terkena HIV/AIDS. Laili menjawab, bahwa ketika
virus masuk, pada awalnya belum tampak gejalanya. Setelah beberapa tahun, baru
akan tampak, yakni dengan menurunnya daya tahan tubuh seseorang sehingga
gampang sakit.
Ketua Tim KKN
PPM UGM, Elisa Nirmalawati, mengatakan bahwa KKN kali ini berlangsung sejak 10
Juni dan akan ditarik pada 4 Agustus 2017 besok. Tema KKN PPM kali ini adalah “Infrastruktur
Pembangunan Wilayah”, kata Elisa. “Adapun kegiatan sosialisasi bahaya seks
bebas dan pernikahan dini kali ini adalah program bidang social humaniora
medika. Tujuannya adalah untuk menyadarkan remaja tentang bahaya seks bebas dan
nikah dini,” lanjut Elisa.
Pihak BPKB
Girisubo sendiri menyambut positif kerjasama semacam ini, sehingga dengan
senang hati menyediakan forum dan tempat bagi acara tersebut. “Selama ini kami
juga sudah sering memberikan materi sejenis kepada adik-adik remaja PIKR. Jika yang
menyampaikan materi adalah mahasiswa KKN, ada kesan dan nuansa yang lain,
sehingga semoga lebih berkesan di benak remaja dalam menyerap materi,” ujar
Hudoyo, SSos, Koordinator PKB Girisubo di kantor BPKB setempat.(*)
Sabrur Rohim (kontributor Girisubo)
1 Comments
Yang kau berikan, walau sedikit, kalau demi kebaikan, pasti manfaat. Semangat
ReplyDelete